Jakarta, 18 Syawwal 1438/13 Juni 2017 (MINA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menegaskan kembali bahwa tindakan kekerasan yang ditampilkan oleh Islamic State (ISIS) patut untuk diwaspadai oleh semua pihak.
“Kekerasan yang ditampilkan ISIS harus kita waspadai. Jika kita masa bodoh, maka jangan kaget kalau nantinya ISIS makin besar,” kata Ryamizard di Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (13/7).
Menurut Ryamizard, siapapun orangnya, apapun negaranya, jika memang menghendaki kedamaian, maka patut untuk waspada dengan keberadaan ISIS. Ryamizard mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan Aksi Bela Negara.
“ISIS ini bahaya. Kita semua harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi,” tegasnya.
Belakangan, ISIS mengalami kekalahan di kota penting Mosul dari pasukan Irak. Menurut Ryamizard, ini juga berpotensi menjadi ancaman tersendiri untuk kawasan Asia Tenggara.
“Itulah mengapa kita harus tetap waspada,” tegasnya.
Sementara itu, pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi kembali dikonfirmasi telah tewas oleh seorang pemantau perang Suriah pada hari Selasa (11/7). Sebelumnya, pemerintah Rusia mengklaim telah membunuhnya dalam serangan udara 28 Mei dekat Raqqa.
Namun, dalam laporan pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya itu, disebutkan bahwa mereka tidak dapat menguatkan, tapi berharap itu benar adanya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) mengatakan bahwa pihaknya telah “mengonfirmasi informasi” dari para pemimpin negara-negara Islam terkemuka yang mengonfirmasikan kematian Baghdadi.
Baghdadi telah menyatakan dirinya sebagai “khalifah” pada tahun 2014 di Mosul, Irak.
Namun, pernyataan itu tidak memberikan tanggal, lokasi atau penyebab kematian Baghdadi, demikian Middle East Eye. (L/R06/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio