oleh: Widi Kusnadi, wartawan MINA
Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr mengatakan, dirinya menginginkan peran serta masyarakat yang lebih intensif lagi dalam hubungan Indonesia-Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Dubes Donovan dalam konferensi pers perayaan indonesia-as/">70 tahun hubungan Indonesia-AS di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (12 Desember 2019), bertema “’70 years and beyond’, celebrating diversity and partnership.”
Dubes Donovan mengungkapkan kecintaannya pada produk tekstil khas Nusantara, Batik. Saat ini batik telah diakui sebagai warisan khas budaya Indonesia. Pada acara tersebut, Dubes Donovan beserta segenap staff kedutaan mengenakan batik bermotif jabat tangan yang menurutnya merupakan simbol kerja sama bilateral dan kolaborasi Indonesia dan AS.
Peran masyarakat dalam sebuah hubungan kerja sama antar negara memang sangat penting. Tanpa peran masyarakat, rasanya hubungan antara dua negara ankan terasa hambar, tidak ada varisasi dan kreatifitas.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Inilah yang ditekankan Dubes Donovan agar ke depannya, masyarakat dapat berpartisipasi lebih maksimal demi kerja sama yang maksimal untuk mencapai kemakmuran bersama.
Masyarakat dapat memberikan warna tersendiri dalam hubungan bilateral kedua negara. Masyarakat juga bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hubungan negara. Ide-ide yang muncul tentu berawal dari masyarakat itu sendiri.
Peran masyarakat itu antara lain bisa diwujudkan dalam kerja sama pendidikan, budaya, perdagangan dan lainnya berdasarkan prinsip saling menguntungkan yang muaranya adalah untuk kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Di bidang pendidikan, Dubes Donovan menuturkan, dalam 70 tahun kerja sama Indonesia-AS, jumlah warga negara Indonesia yang menimba ilmu di negara Paman Sam itu mencapai sebelas ribu orang. Hal ini menjadi salah satu pencapaian terbaik yang dilakukan oleh AS kepada Indonesia dalam bidang pendidikan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Misi diplomatik AS ke Indonesia telah mendukung lebih dari 11 ribu orang Indonesia yang telah berpartisipasi dalam program pertukaran selama 70 tahun terakhir. Dan saya pikir itu adalah pencapaian terbaik kami,” jelas Donovan.
Sebagai bukti nyata dari keberhasilan para mahasiswa yang belajar di AS adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies salah satu orang yang pernah ikut program pertukaran di AS. Ketika SMA, Anies pernah juga pernah tinggal dengan keluarga orang AS dalam program pertukaran, dan ia berkata pengalaman itu memberikannya pemahaman sebagai warga global.
Usai lulus S1 di Indonesia, Anies kembali melanjutkan kuliah S2 dan S3 di Illinois, Amerika Serikat.
Anies pun berharap pada selanjutnya hubungan Amerika Serikat dan Indonesia tak hanya sebatas antar pemerintah atau bisnis saja, melainkan ada kedekatan hubungan antar warga.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
“Saya berharap ke depan hubungan Indonesia dengan AS diwarnai dengan pengembangan kegiatan people-to-people, selain government-to-government relationship dan business to business, karena pada akhirnya hubungan antar kedua bangsa bukan hanya hubungan kenegaraan, bukan hanya ekonomi, tetapi hubungan antar pribadi, antar masyarakat, antar kebudayaan,” ujar Anies.
Sementara itu, di bidang budaya, Perangko Peringatan dan program bersama #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors dilakukan dalam rangka memeriahkan perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik antara Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) yang bertema “Kemitraan Strategis Untuk Kesejahteraan Dalam Kemajemukan”.
Perangko Peringatan menampilkan gambar spesies penyu belimbing yang bertelur di kawasan Timur Indonesia dan hidup di perairan Pantai Barat AS. Spesies ini cerminan dari hubungan kemitraan yang melintasi samudra. Kedua negara berharap dapat terus berkolaborasi guna kesejahteraan masyarakat serta dunia. Prangko ini akan dicetak sebanyak 1.000 buah, dan salah satunya ditempatkan di Museum Perangko Indonesia.
Selanjutnya, program #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors merupakan kolaborasi Kemlu RI dan Kemlu AS yang mengikutsertakan 10 pemuda-pemudi Indonesia berusia 18-25 tahun dari berbagai latar belakang budaya untuk belajar lebih dalam tentang hubungan bilateral Indonesia dan AS. Mereka akan berada di AS untuk kunjungan tiga minggu, menjalin hubungan dan berbaur dengan pemuda-pemudi AS. Program tersebut akan memberi kesempatan untuk mempromosikan pluralisme dan demokrasi, serta menyiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang akan memperkuat hubungan Indonesia dan AS.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Kerjasama budaya lainnya adalah dalam peringatan 70 tersebut dimeriahkan dengan pagelaran busana batik rancangan Michelle Tjokrosaputro. Busana-busana yang dipamerkan itupun menggunakan bahan dasar kapas yang didatangkan dari AS.
Dubes Donovan mengatakan, batik dengan motif jabat tangan yang dipakai saat acara tersebut merupakan lambang persahabatan kedua negara yang terjalin selama ini.
Donovan menjelaskan, selain sebagai simbol kerja sama budaya, di dalamnya juga ada hubungan perdagangan yang terjalin antara Indonesia dan AS. kapas sebagai bahan dasar kain batik bahkan didatangkan khusus dari Amerika Serikat. “Dan tentu saja batik yang dibuat ini menggunakan kapas dari Amerika Serikat. Saya rasa hal itu juga menyoroti kerja sama kolaborasi dari kedua negara,” imbuhnya.
Plt Direktur Jenderal Kerja sama Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, menyatakan, kerja sama perdagangan merupakan salah satu sektor yang difokuskan oleh kedua negara, terutama untuk tercapainya peningkatan volume perdagangan di masa-masa akan datang.
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC
“Kita ingin meningkatkan kemakmuran bersama antara lain melalui komitmen meningkatkan hubungan perdagangan. Sejauh ini nilai perdagangan kita baru mencapai 30 miliar USD dan kita akan tingkatkan menjadi 60 miliar USD. Dengan demikian kemakmuran dari sektor perdagangan itu bisa dirasakan oleh masyarakat kedua negara,” katanya.
Hubungan diplomatik RI-AS dibuka secara resmi pada 28 Desember 1949 dan kini berada pada tahapan Strategic Partnership. Sebuah tahapan penting bagi Indonesia dan AS untuk secara bersama-sama berbagi tanggung jawab mencari solusi atas tantangan-tantangan global, sembari menguatkan kerja sama strategis antara kedua negara.
Untuk memeriahkan peringatan 70 tahun hubungan bilateral RI-AS, telah dilaksanakan sejumlah kegiatan di Indonesia dan AS yang masing-masing akan dilakukan oleh Perwakilan RI di AS dan perwakilan AS di Indonesia. Kegiatan di Indonesia dan AS akan dilaksanakan di beberapa kota, bekerja sama dengan berbagai universitas dan pemerintah daerah. Seluruh kegiatan tersebut ditujukan untuk membangun dan menguatkan hubungan antar kedua negara, untuk lebih merangkul dan mendidik masyarakat, serta menguatkan fondasi kerja sama RI-AS demi generasi mendatang. (A/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel