Jakarta, MINA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyebut persoalan kesehatan di Indonesia adalah kekurangan alat kesehatan dan tenaga kesehatan.
Di hadapan para anggota DPR RI, Rabu (3/7) Budi mengatakan jumlah dokter umum dan spesialis di puskesmas dan RSUD tak pernah sesuai standar. Hal itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Kekurangan ini persistent terjadi selama 80 tahun. Tidak pernah kita bicara penuhi tenaga kesehatan ini,” kata Budi.
Budi juga mengungkap 38 persen RSUD tak punya dokter spesialis yang cukup. Bahkan, angka itu lebih besar jika dilihat di daerah-daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Di kota-kota DTPK lebih parah lagi 63 persen, (hampir) 80 tahun Indonesia merdeka enggak pernah bisa terpenuhi,” ujarnya.
Kemenkes merespons hal itu dengan transformasi Infrastruktur. Misalnya, dengan pengadaan alat-alat kesehatan spesialis untuk 10 ribu puskesmas dan 5 ribu puskesmas pembantu (pustu).
Pengadaan itu dibiayai oleh Bank Dunia dengan nilai US$4 miliar. Uang itu akan dibelikan alat-alat kesehatan, khususnya lima penyakit dengan tingkat kematian terbesar di Indonesia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung