Tel Aviv, MINA – Menteri keuangan sayap kanan Israel mengatakan bahwa membebaskan warga Israel yang masih ditawan di Gaza bukanlah prioritas utama pemerintah, yang memicu kemarahan di antara keluarga para tahanan.
Dalam sebuah wawancara di stasiun radio sayap kanan, Bezalel Smotrich mengatakan bahwa memulangkan para tawanan “bukanlah tujuan terpenting”, sementara pemerintah fokus pada kelanjutan serangan militer yang menghancurkan di wilayah Palestina. Demikian dikutip dari The New Arab, Senin (21/4).
“Kita memiliki peluang yang luar biasa, dan alasan-alasan itu sudah tidak ada lagi: tidak ada Biden, tidak ada [Menteri Pertahanan] Gallant, dan tidak ada mantan kepala staf IDF,” lanjutnya.
Pernyataan Smotrich dikecam oleh kelompok kampanye yang mewakili anggota keluarga para tawanan Israel.
Baca Juga: Pertahanan Sipil Gaza Tuding Militer Israel ‘Eksekusi Kilat’ 15 Pekerja Penyelamat
“Keluarga-keluarga hanya punya satu kata pagi ini: malu,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang.
“Setidaknya menteri mengungkapkan kebenaran pahit kepada publik, pemerintah ini secara sadar telah memutuskan untuk menelantarkan para sandera,” ujar Forum tersebut.
Komentar Smotrich muncul sehari setelah Netanyahu mengesampingkan perundingan gencatan senjata, sampai Hamas setuju menyerahkan senjatanya.
Hamas mengatakan akan membebaskan semua 59 tawanan yang tersisa jika Israel setuju untuk mengakhiri perang secara permanen, tetapi menolak untuk melucuti senjata secara sepihak.
Baca Juga: PPS: 65 Tahanan Palestina Syahid Dalam Penjara Israel Sejak 7 Oktober 2023
Di tengah kebuntuan, menteri-menteri Israel sayap kanan telah mendesak pemerintah untuk lebih meningkatkan serangan di Gaza.
Smotrich pekan lalu menuntut militer “membuka gerbang neraka” dan mengusir warga Palestina dari Gaza.
Penolakan pemerintah untuk berunding muncul di tengah meningkatnya dukungan publik untuk kesepakatan pembebasan tawanan yang tersisa.
Jajak pendapat pekan lalu menunjukkan bahwa hampir dua pertiga warga Israel mendukung negosiasi untuk mengakhiri perang sebagai imbalan atas pembebasan mereka.
Baca Juga: Pasukan Zionis Israel Tutup Jalan Utama yang Menghubungkan Jenin dan Nablus
Hampir semua 147 tawanan Israel yang dibebaskan selama 18 bulan terakhir telah dibebaskan melalui negosiasi.
Tiga puluh tiga tawanan dikembalikan selama gencatan senjata baru-baru ini, yang berakhir pada 18 Maret setelah Israel memberlakukan kembali pengepungannya di Gaza dan melanjutkan serangan militernya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Diakhirinya Perang