Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkeu Palestina: Pendapatan Pemerintah Turun 70%

Ali Farkhan Tsani - Senin, 13 April 2020 - 11:42 WIB

Senin, 13 April 2020 - 11:42 WIB

0 Views

Ramallah, MINA – Menteri Keuangan Palestina Shukri Bishara mengatakan pada ahad (12/4), pendapatan pemerintah menurun signifikan hingga mencapai 70%, sebagai dampak wabah corona.

Berbicara kepada wartawan melalui internet, seperti dilaprokan WAFA, Bishara menyatakan, pemerintah akan tetap berusaha keras untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Palestina.

Menkeu Bishara mengatakan, pembicaraan sedang dilakukan dengan Israel untuk merundingkan kemungkinan meminta pemerintah Israel mentransfer jumlah pajak Palestina yang setara dengan 500 juta shekel (sekitar Rp2,2 triliun).

Uang sejumlah itu, menurutnya, adalah waktu normal Israel mentransfer ke pemerintah Palestina secara bulanan atas pajak dan tarif yang dikumpulkan atas nama Palestina.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Bishara mengatakan jika Israel menyetujui proposal Palestina maka itu akan berlaku untuk enam bulan berikutnya. Periode dijadwalkan untuk penerapan UU Anggaran Darurat yang disetujui oleh Presiden Mahmoud Abbas pada 31 Maret.

Menanggapi pertanyaan tentang apa yang akan terjadi jika kegagalan pembicaraan dengan pemerintah Israel, Bishara mengatakan ada indikator yang baik bahwa Israel akan menyetujui hal itu.

“Kalau tidak, pemerintah harus mengelola pengeluarannya dengan pendapatan ketat ,” lanjutnya.

Dia menegaskan bahwa setiap pendapatan yang diterima oleh pemerintah selama krisis yang sedang berlangsung akan digunakan sesuai dengan prioritas yang ditentukan setiap bulan oleh Dewan Menteri.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Ia menyebutkan, tiga prioritas untuk pengeluaran berdasarkan UU Anggaran, yaitu sektor kesehatan, jaringan perlindungan untuk keluarga miskin, dan likuiditas untuk pemasok barang dan jasa dari sektor swasta.

“Tidak ada yang bisa memprediksi ke mana arahnya, apa yang kita lihat adalah penurunan di semua tingkat ekonomi di dunia,” imbuhnya. (T/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Breaking News
Internasional
Palestina