Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENTERI PEREKONOMIAN : INDONESIA HARUS LEBIH TINGKATKAN STRATEGI TATANAN EKONOMI GLOBAL

Admin - Rabu, 13 November 2013 - 15:52 WIB

Rabu, 13 November 2013 - 15:52 WIB

505 Views ㅤ

Jakarta, 9 Muharram 1435/ 13 November 2013 (MINA) – Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia harus lebih meningkatkan dan membentuk strategi dalam tatanan pertumbuhan ekonomi global  yang berkeadilan untuk mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian di Indonsia.

Menurutnya, Indonesia masih bisa meningkatkan daya saing dengan negara maju tergantung pada kemampuan, pengelolaan dan meningkatnya kualitas SDM yang lebih baik lagi,” kata Hatta Rajasa kepada MINA (Mi’raj News Agency) pada acara Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah II di UIN Jakarta, Rabu (13/11).

“Infrastruktur yang baik juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam perekonomian global,“ katanya pada seminar bertema “Revitalisasi Maqashid Syariah Dalam Sistem Ekonomi Dan Keuangan Syariah yang Mampu berdaya saing Tinggi di Pentas Nasional, Regional dan Global”.

Saat ini Pemerintah sedang berupaya dan mengusahakan untuk mengembangkan strategi dalam peradaban ekonomi kedepannya dengan pembangunan berkeadilan dan meningkatkan SDM yang berkualitas dalam mengembangkan perekonomian di Indonesia

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Kita harus yakin dan Percaya Diri bahwa Indonesia ke depannya akan menjadi pusat ekonomi dan pusat keuangan dunia,” tambahnya.

Ia juga menghimbau agar pelaku ekonomi dan masyarakat bersama-sama dapat mengembangkan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang seimbang dan berkelanjutan dalam meningkatkan persaingan di ranah ekonomi.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025 PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia akan berada pada kisaran antara 3,7 hingga 4,7 triliun dolar AS dengan pendapatan per kapita antara 12 ribu hingga 16 ribu dolar AS yang setara dengan lebih kurang 8,5 juta hingga 11 juta rupiah per kapita per bulan.  (L/P010/R1)

MINA (Mi’raj News Agency)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda