Jakarta, MINA – Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto meminta semua pihak menahan diri soal peristiwa tuduhan pembakaran bendera tauhid oleh oknum Banser di Garut beberapa waktu yang lalu.
“Pembakaran bendera tersebut ada proses hukumnya, tapi tidak kemudian masing-masing pihak dan kelompok mengambil inisiatif untuk mengartikulasikan sendiri peristiwa ini dari situ mengambil aksi,” jelas Wiranto di sela-sela acara pemaparan empat tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (25/10).
Wiranto menyayangkan beberapa pihak yang mencoba untuk mengartikan sendiri peristiwa tersebut tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah, karena hal tersebut bisa menimbulkan kegaduhan bagi bangsa ini.
Mengenai beberapa pihak yang akan melakukan aksi penyampaian pendapat, Wiranto menyatakan memang akan ada di beberapa tempat dan pihaknya telah mencoba untuk melakukan pendekatan-pendekatan agar tercipta suasana yang kondusif.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Sementara itu dua hari sebelumnya, Kemenkopolhukam telah menggelar rapat-rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kapolri, Jaksa Agung, Kemendagri, Kemenkumham, MUI, dan perwakilan PBNU untuk membedah secara transparan apa yang sesungguhnya terjadi.
Beberapa hasil dari rakor tersebut di antaranya, dalam rangka memperjelas permasalahannya, maka klarifikasi dan pendalaman akan dilaksanakan oleh pihak Polri dan Kejaksaan RI, untuk menentukan penanganan selanjutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan penjelasan ini, maka diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh karena telah mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. (L/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri