Jakarta, 18 Jumadil Awwal 1436/28 Februari 2016 (MINA) – Menlu Republik Ceko Lubomir Zaoralek pada kunjungan bilateral dengan Indonesia, menyempatkan diri mendatangani Kathedral Jakarta dan Masjid Istiqlal dalam rangka mempelajari toleransi di negara ini.
Paska kunjungan, Lubomir mengungkapkan dirinya terkesan dengan konsistensi Indonesia dalam mempromosikan nilai damai, sehingga di internasional Indonesia dikenal sebagai negara dengan toleransi antar agama yang tinggi.
“Ini bukan keadaan yang dapat ditemui di negara lain, misalnya di Timur Tengah. Ini adalah contoh juga bagi kami, khususnya tentang negara yang banyak terjadi kesalahan penerapan atau pehamaman akan suatu agama, apalagi di tengah krisis ini,” katanya saat bertemu dengan Imaam Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat.
Dirinya juga mengatakan, Indonesia bisa menjadi contoh yang baik bagi negara-negara di Eropa bagaimana toleransi antar umat yang sebenarnya. Di Eropa, menurutnya toleransi tidak seperti di Indonesia, orang-orang masih takut pada satu agama, sesuatu hal yang harus diubah, walaupun tidak mudah.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Anda adalah model yang baik untuk contoh toleransi, kalian menjadi contoh yang baik bagi kami,” ujarnya.
Dalam diskusi singkat dengan Lubomir, Imaam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Islam adalah agama damai sehingga siapapun yang bersanding dengan Islam bisa hidup damai. Permasalahannya, masih banyak pihak yang salah mengartikan hal ini.
“Al-Quran adalah kedamaian, banyak Muslim yang salah menginterpretasikan ayat-ayat dalam Al-Quran sehingga banyak disalahgunakan, salah satu contohnya aksi kekerasan,” ungkapnya di depan Lubomir beserta istri dan rombongan.
Bilateral
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Pada Kamis (25/2), Menlu Retno L.P. Marsudi, menerima kunjungan resmi Lubomir di Jakarta, membahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara, potensi pengembangan kerja sama di berbagai bidang, serta menandatangani Perjanjian Bebas Visa untuk Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas RI-Ceko serta Memorandum Saling Pengertian (MoU) Pembentukan Konsultasi Bilateral.
Pertemuan bilateral kedua Menlu tersebut membahas 5 (lima) bidang kerja sama yang menjadi prioritas kedua negara. Bidang kerja sama tersebut ialah perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan dan people-to-people contact.
“Hubungan bilateral Indonesia dengan Ceko, khususnya di bidang ekonomi, berjalan dengan baik dan terus berkembang. Namun kedua negara masih perlu untuk mengoptimalkan potensi dan peluang yang dimiliki,” kata Menlu Retno.
Melalui MoU Pembentukan Konsultasi Bilateral kedua negara dapat secara reguler me-review pelaksanaan kerja sama bilateral. Dengan demikian, peluang atau potensi yang dimiliki kedua negara dapat dioptimalkan untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Berdasarkan nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur, Ceko merupakan mitra keempat terbesar Indonesia setelah Rusia, Ukraina dan Polandia, dengan total perdagangan pada tahun 2014 sebesar USD 260.51 juta. Selain itu, total nilai investasi Ceko di Indonesia pada periode 2010 hingga kuartal ketiga tahun 2015 sebesar USD 34.35 juta.
Kunjungan Menlu Ceko yang disertai oleh 31 pelaku usaha Ceko ini memiliki arti penting untuk semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin lebih dari 23 tahun sejak pecahnya Cekoslovakia menjadi dua negara, Republik Ceko dan Republik Slowakia.
Ceko merupakan salah satu dari 75 negara yang diberikan fasilitas bebas visa kunjungan untuk tujuan wisata ke Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden No.104 tahun 2015. Fasilitas tersebut diyakini dapat mendorong peningkatan kontak antar pelaku usaha dan direct trade kedua negara serta jumlah kunjungan wisatawan asal Ceko ke Indonesia.
Melalui Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas RI-Ceko, kedua negara dapat semakin mendorong people-to-people contact dan membuka peluang yang lebih luas untuk pengembangan dan peningkatan hubungan bilateral, dengan adanya kemudahan bagi para pemegang paspor dinas dan Diplomatik kedua negara melakukan kunjungan kerja/dinas.(L/roy/R04)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, Delapan Warga Syahid
Baca Juga: Uganda Bertekad Gelorakan Semangat KAA