Dhaka, MINA – Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj pada Ahad (22/10) mengatakan, keadaan di Myanmar, khususnya di negara bagian Rakhine akan bisa disebut normal hanya dengan kembalinya orang-orang yang telah pergi dari wilayah itu.
Hal itu Sushma sampaikan setelah Pertemuan ke-4 Komisi Konsultatif Bersama (JCC) India-Bangladesh di Dhaka.
Ia mengungkapkan keprihatinan mendalam India atas situasi di Rakhine saat ini.
“Menurut pandangan kami, satu-satunya solusi jangka panjang untuk situasi di Rakhine adalah pengembangan ekonomi dan infrastruktur sosial yang cepat dan dapat memberi dampak positif bagi semua masyarakat di negara bagian tersebut,” katanya. Demikian Dhaka Tribune memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Ia juga menyatakan dukungan untuk pelaksanaan rekomendasi Kofi Annan yang memimpin laporan komisi penasehat khusus Myanmar.
“Baru-baru ini, kami telah meluncurkan Operasi Insaniyat pada bulan September untuk mendukung pemerintah Bangladesh dalam upaya terpujinya menyediakan tempat berlindung kepada orang-orang yang melarikan diri dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar,” katanya.
Menteri India tersebut mengatakan bahwa negaranya telah memasok barang-barang penting seperti beras, kacang lentil, garam, gula, minyak goreng, susu bubuk dan kelambu kepada sekitar 3.000.000 orang yang kehilangan tempat tinggal.
Seluruh negara di dunia mengecam kekerasan yang terjadi di Negara Bagian Rakhine yang menimpa warga etnis Muslim Rohingya di Myanmar. Namun, ada juga negara yang memberi dukungan terhadap pemerintah itu melakukan aksi kekerasan terhadap warga Rohingya.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
China dan India merupakan dua negara yang justru sepakat menyatakan dukungan buat pemerintah Myanmar.(T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu