Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Indonesia dan Menlu Malaysia Bahas Pendidikan Anak-Anak TKI dan Perbatasan

Nidiya Fitriyah - Senin, 23 Juli 2018 - 15:53 WIB

Senin, 23 Juli 2018 - 15:53 WIB

7 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P Marsudi menerima kunjungan Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah untuk pertama kali setelah pelantikannya, di Gedung Pancasila, Jakarta.

Pada pertemuan tersebut kedua Menlu membahas mengenai perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), pendidikan bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), serta perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia.

“Menyampaikan apresiasi atas perubahan kebijakan pemerintahan Malaysia saat ini yang menekankan pentingnya akses pendidikan kepada semua orang termasuk bagi anak-anak TKI,” ujar Menlu Retno setelah melakukan pertemuan bilateral, Senin (23/7).

Menlu Retno mengatakan, mengenai masalah sekolah, saat ini kita sedang menambah Community Learning Center (CLC) yang nantinya akan dibangun di Sabah.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

“Nanti kita akan bahas CLC mana lagi yang harus kita tambah. Saya akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” ujarnya.

Sementara itu, Menlu Malaysia Saifuddin mengatakan, pihaknya bersedia memfasilitasi keperluan untuk mendirikan sekolah Indonesia di Malaysia yang akan didirikan di sabah untuk anak-anak TKI.

Sementara itu, mengenai batas wilayah, Menlu Retno menjelaskan, Indonesia memiliki batas darat paling panjang, maritim juga paling luas. Indonesia memiliki batas maritim paling luas dengan malaysia, misalnya di Sulawesi, Malaka.

“Batas darat kita sedang menegosiasikan yang namanya border crossing agreement (BCA), kita sepakat bahwa paling tidak dalam 1-2 bulan ini kita bisa akan selesaikan. Kalo BCA ini selesai maka border treat (BT) akan bisa kita mulai. Karena BT tidak akan ada kerja samanya jika BCA belum selesai,”tambahnya.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Mari kita selesaikan satu persatu. Ada beberapa titik yang kita sepakati, satu di Sulawesi satu di Selat Malaka. Itu mari kita formalkan. Yang sudah kita selesai negosiasikan, mereka sudah setuju, semua mandat penuh akan kita berikan kepada tim teknis,” kata Menlu Retno.

Ia menambahkan, tim teknis yang akan melaporkan langsung mana yang harus didorong. Kemudian akan juga dilakukan koordinasi yang intensif mengenai wilayah batas maritim.(L/R04/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia