Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran telah mengeluarkan peringatan keras mengenai rencana invasi darat Israel ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan, hal ini akan menimbulkan konsekuensi serius bagi Israel tersebut.
Demikian Hossein Amir-Abdollahian dalam postingan di platform media sosial X, Senin (12/2). “Perluasan kejahatan perang dan genosida rezim Israel melibatkan pengungsi Palestina di Rafah akan berdampak serius bagi Tel Aviv,” katanya.
Komentarnya muncul setelah sebelumnya, setidaknya 100 warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan hampir 230 lainnya terluka dalam serangan udara besar-besaran dan serangan artileri rezim Israel terhadap Rafah.
Agresi tersebut terjadi ketika lebih dari 1,4 juta orang, sekitar lima kali lipat populasi Rafah pada umumnya, telah melarikan diri ke kota tersebut di tengah genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 28.300 warga Palestina sejak dimulai pada 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan militer Israel pada hari Jumat untuk bersiap mengevakuasi warga sipil dari Rafah menjelang rencana operasi darat terhadap kota tersebut.
Namun organisasi bantuan mengatakan langkah tersebut hampir mustahil dilakukan, mengingat skala kehancuran di wilayah lain di Gaza dan banyaknya orang yang terjebak di wilayah yang terkepung.
Menteri luar negeri Iran juga bertemu dan berunding dengan mitranya dari Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, pada Senin.
Amir-Abdollahian saat ini berada di Doha pada putaran ketiga tur regionalnya, yang telah membawanya ke Lebanon dan Suriah.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Merujuk pada ancaman Israel untuk melancarkan invasi darat besar-besaran ke Rafah, menteri luar negeri Iran mengatakan, “Pemerintah AS berbicara tentang mencegah penyebaran perang di wilayah tersebut, namun pada saat yang sama, terus memberikan senjata dan senjata kepada rezim Israel. peralatan militer untuk membantai warga Palestina.”
“Adalah mungkin untuk mencapai kesepakatan dan menemukan solusi politik terhadap perang di Gaza, asalkan AS dapat membuat pilihan dalam tindakan dan bukan hanya sekedar kata-kata antara melanjutkan perang dan gencatan senjata [di Gaza],” kata Amir-Abdollahian.
Memuji upaya diplomatik Qatar, yang bertujuan untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza, diplomat utama Iran mengatakan, “Pemerintahan AS tidak memiliki integritas yang diperlukan untuk membantu pencapaian solusi politik guna menghentikan perang [genosida Israel] di Gaza. .”
Dia mengatakan, kelompok perlawanan Palestina telah membuktikan niat baik dan komitmen mereka terhadap solusi politik.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
“Namun, jelas bahwa Netanyahu masih memberikan prioritas pada perang dan pemerintah AS juga mendukung [kelanjutan] perang dalam praktiknya, sambil berbicara tentang [perlunya] perdamaian dan gencatan senjata,” kata Amir-Abdollahian.
Menteri Luar Negeri Qatar memuji diplomasi aktif Iran dalam mendukung Palestina dan keamanan berkelanjutan di kawasan.
Dia mengatakan, Qatar memiliki pandangan yang sama dengan Iran mengenai perlunya mengakhiri perang di Gaza, dan upaya diplomatiknya akan terus berlanjut untuk mencapai tujuan tersebut. (R/R4/P1)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Mi’raj News Agency (MINA)