Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian memuji sikap Uni Eropa terhadap perang di Gaza, dan mendesak Blok Barat tersebut berupaya mengakhiri kekejaman Israel di wilayah Palestina secara permanen.
Amir-Abdollahian menyampaikan pernyataan tersebut memalui surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Joseph Borrell pada Ahad (10/12), demikian Press TV.
“Zionis Israel terus melakukan kejahatannya di Gaza, Uni Eropa harus mengambil langkah-langkah “lebih efektif” menghentikan serangan Israel secara permanen, dan mencabut blokade dan mengakhiri pendudukan,” kata Amir-Abdollahian.
Dia juga menyambut, baik posisi Uni Eropa perlunya melakukan gencatan senjata secara permanen, mengakhiri pembantaian warga sipil di Gaza, mematuhi hukum kemanusiaan internasional dan mengirimkan bantuan yang dibutuhkan warga Palestina yang lanjut usia.
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza
Amir-Abdollahian memuji Borrell tentang perluasan pemukiman Israel merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional dan kecamannya tindakan kekerasan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam proposal lima halaman pada Kamis (7/12), Borrell mengatakan UE harus mempertimbangkan larangan visa terhadap ekstremis yang menyerang warga sipil dan menggunakan sanksi hak asasi manusia UE terhadap Israel tersebut.
“Aksi kekerasan pemukim Yahudi makin meningkat terhadap warga Palestina dan tindakan tentara Israel [di Tepi Barat] menjadi lebih sering terjadi.”
Dalam panggilan melalu sambungan telepon dengan Menteri Iuar Negeri Iran awal bulan ini, Borrell mengatakan ketegangan di Gaza dan Tepi Barat harus diakhiri sesegera mungkin.
Baca Juga: Reporters Without Borders Kecam Tuduhan Jurnalis Gaza ‘Teroris’
Ia yakin diplomasi adalah solusi terbaik terhadap masalah Palestina. Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah pejuang perlawanan Palestina di wilayah tersebut melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan sebagai tanggapan terhadap kampanye pertumpahan darah dan kehancuran yang dilakukan Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan, jumlah korban tewas akibat perang Israel di Gaza telah meningkat menjadi sedikitnya 17.997 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak. Ada tambahan 49.229 orang luka-luka.
Tel Aviv juga telah memutus salah satu tempat terpadat di dunia ini dari pasokan kebutuhan pokok, seperti air, listrik, dan bahan bakar. Kekurangan pasokan medis dan makanan telah menyebabkan 2,3 juta warga Palestina berisiko kelaparan. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv