Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Jerman di Yordania: Cegah Aneksasi Sebagai Prioritas

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 11 Juni 2020 - 18:57 WIB

Kamis, 11 Juni 2020 - 18:57 WIB

8 Views

German Foreign Minister Heiko Maas (L) is received by his Jordanian counterpart Ayman Safadi in the Jordanian capital Amman, on June 10, 2020. - The first high-level European visitor to Israel since the coronavirus pandemic hit, Maas brought a message of disquiet to Israel which he later reiterated in neighbouring Jordan. Germany and its European partners have "serious concerns" over Israel's plans to annex parts of the occupied West Bank, Maas said in Jerusalem. (Photo by Ahmad SHOURA / AFP)

Amman, MINA – Dalam kunjungan ke Yordania pada Rabu (10/6), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, Berlin menjadikan prioritas  mencegah rencana aneksasi Israel dari bagian-bagian Tepi Barat, Palestina.

Dalam sebuah pernyataan bersama Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, Maas setuju bahwa “aneksasi bertentangan dengan hukum internasional dan bahwa sekarang merupakan masalah prioritas untuk mencegahnya.”

Times of Israel melaporkan, para menteri menyatakan dukungan berkelanjutan mereka untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina dan “menegaskan kembali bahwa setiap negosiasi di masa depan untuk mencapai perjanjian status akhir harus didasarkan pada Hukum Internasional dan resolusi PBB yang relevan.”

Pernyataan itu muncul setelah sehari sebelumnya Maas mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi untuk memperingatkan terhadap aneksasi.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah membuat rencana secara sepihak untuk memperluas kedaulatan Israel hingga sekitar 30 persen dari Tepi Barat. Dia berencana melangkah maju dalam pencaplokan itu pada awal Juli, yang mengundang banyak kecaman regional dan internasional.

Selama perjalanan satu hari ke wilayah itu, Maas bertemu dengan mitranya Yordania di Amman sementara PM Otoritas Palestina Shtayyeh berpartisipasi melalui video.

Sebelumnya, Israel memblokir Maas dari berkunjung ke Tepi Barat, dengan dalih masih pembatasan virus Corona. Meskipun ternyata memungkinkan pekerja Palestina untuk masuk dan keluar dari Israel.

Pada konferensi pers di Amman, Maas mengatakan bahwa “sebagai tetangga langsung, Yordania lebih terkena dampak langsung daripada negara lain oleh perkembangan apa pun” dalam beberapa pekan mendatang berkaitan dengan Israel dan wilayah Palestina.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Dia juga memperingatkan bahwa “langkah-langkah sepihak tidak akan membawa lebih dekat ke solusi dua negara yang dinegosiasikan”, dan hanya akan berdampak pada stabilitas regional dan melahirkan “potensi eskalasi yang sangat besar.”

Bulan lalu, Raja Yordania Abdullah II mengatakan kepada majalah Jerman Der Spiegel bahwa aneksasi Israel berisiko memicu konflik dengan negaranya.

Para pejabat senior Yordania telah memperingatkan langkah semacam itu bisa memaksa kerajaan Hashemite untuk meninjau kembali perjanjian damai dengan Israel. (T/RS2/P1)

 

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina
Breaking News
Breaking News