Berlin, MINA – Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel pada Ahad (7/1) mengatakan, Uni Eropa (UE) akan mengundang Menteri Luar Negeri Iran untuk melakukan pembicaraan mengenai demonstrasi antipemerintah baru-baru ini yang mendera negara itu.
“Bersama dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (Federica Mogherini), kami sepakat untuk mengundang Menteri Luar Negeri Iran, jika mungkin pekan depan,” kata Gabriel kepada siaran publik Jerman ZDF, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebanyak 21 orang tewas dan ratusan lainnya ditangkap sejak 28 Desember akibat protes atas kesengsaraan ekonomi yang berbalik melawan rezim Iran secara keseluruhan. Massa menyerang gedung-gedung pemerintah dan kantor polisi.
“Kami dengan cepat menegaskan, kami mendukung kebebasan untuk berdemonstrasi dan negara (Iran) harus mendukung hal ini,” kata Gabriel seperti dilansir Times of Israel.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Pada saat yang sama, Gabriel mengatakan, Berlin tidak akan mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang berjanji untuk membantu warga Iran ‘mengambil kembali’ pemerintahan mereka.
Trump juga menunggangi kerusuhan baru-baru ini di ‘Negeri para Mullah’ untuk kembali mengkritik kesepakatan nuklir multipartai dengan Iran sebagai cacat yang dalam.
Jerman, serta Perancis, telah “memperingatkan terhadap upaya-upaya yang menjadikan konflik domestik di Iran sebagi instrumen.”
AS pada Jumat lalu membawa isu protes Iran ke Dewan Keamanan PBB, memunculkan perpecahan yang dalam mengenai masalah ini. Rusia mengatakan, demonstrasi tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Miraj News Agency (MINA)