Beirut, MINA – Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib memperingatkan dampak perang besar-besaran rezim Israel terhadap negaranya, karena ketegangan terus meningkat antara gerakan perlawanan Hizbullah dan rezim Tel Aviv.
“Jika terjadi perang, hal ini “tidak hanya berdampak buruk terhadap Lebanon, namun juga berdampak buruk terhadap Israel, dan negara-negara tetangganya, Yordania dan Suriah. Ini akan sangat buruk,” kata Bou Habib dalam wawancara situs berita al-Monitor selama kunjungannya ke Washington, Press Tv melaporkan.
Dia menekankan, “perlunya dialog dan ketenangan,“keamanan Lebanon selatan bergantung pada implementasi penuh dan komprehensif dari Resolusi 1701, mengakhiri serangan gencar Israel selama 33 hari pada tahun 2006 di negara tersebut, dukungan kepada tentara Lebanon.”
Ia mencatat “invasi Israel ke Lebanon, jika terjadi dapat memicu perang regional melibatkan pihak eksternal.” Karena itu, ia menggarisbawahi “perlunya semua pihak memprioritaskan dialog dan solusi damai.”
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Bou Habib berupaya lakukan diplomatik yang sedang berlangsung, termasuk dipimpin oleh dunia internasional, bertujuan meredakan ketegangan dan meningkatkan stabilitas di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.
Dia menekankan, komitmen Lebanon terhadap inisiatif yang meningkatkan perdamaian dan keamanan regional, kesiapan negaranya berpartisipasi secara konstruktif upaya internasional mencegah konflik dan mencapai perdamaian abadi di Asia Barat.
Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan agresi Genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi badai Aqsa yang dilakukan pejuang Hamas.
Gerakan perlawanan Lebanon telah berjanji terus melakukan serangan balasan selama rezim Israel melanjutkan perang di Gaza, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 38.345 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza.
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah
Para pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan mereka tidak ingin berperang dengan Israel, dan menekankan mereka siap jika hal itu terjadi.
Dua perang Israel yang dilancarkan melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006 mendapat perlawanan kuat dari Hizbullah, yang mengakibatkan mundurnya rezim dalam kedua konflik tersebut.[]
Mi’raj News Agency MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat