Kairo, MINA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berada di Mesir pada Ahad (8/11), berharap bisa meredakan ketegangan menyusul penerbitan kartun kontroversial Nabi Muhammad yang memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.
Le Drian bertemu dengan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry dan juga dijadwalkan bertemu dengan Ahmed al-Tayeb, imam besar Al-Azhar, otoritas Muslim tertinggi Mesir.
Pertemuan Le Drian dan Tayeb akan membahas keputusan majalah satir Prancis Charlie Hebdo pada bulan September untuk mencetak ulang kartun tersebut.
Bulan lalu, Tayeb mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang “separatisme Islam” sebagai “rasis” dan menyebarkan “pidato kebencian”, Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Saya telah menekankan, dan menekankan di sini rasa hormat yang mendalam yang kami miliki kepada Islam,” kata menteri Prancis itu dalam konferensi pers bersama Shoukry.
“Apa yang kami perangi adalah terorisme, ini adalah pembajakan agama, itu adalah ekstremisme,” tambahnya, sambil mencatat bahwa dia datang “untuk menjelaskan, jika perlu, perjuangan ini, dan pada saat yang sama memperjuangkan penghormatan atas kebebasan keyakinan bangsa.”
Demonstrasi meletus di beberapa negara mayoritas Muslim setelah Macron membela hak untuk menerbitkan kartun Nabi Muhammad, yang dipandang oleh banyak orang sebagai penghinaan dan serangan terhadap Islam. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon