Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENLU RI DAN SEKJEN OKI BAHAS PROPOSAL INDONESIA SOAL ISLAM

Nidiya Fitriyah - Jumat, 28 Agustus 2015 - 16:48 WIB

Jumat, 28 Agustus 2015 - 16:48 WIB

515 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P Marsudi (Kanan), dan Seketeris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani (Kiri). Foto:Nidiya/MINA
Menteri Luar Negeri (Menlu) <a href=

Indonesia, Retno L.P Marsudi (Kanan), dan Seketeris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani (Kiri). Foto:Nidiya/MINA" width="300" height="200" /> Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P Marsudi (Kanan), dan Seketeris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani (Kiri). Foto:Nidiya/MINA

Jakarta, 13 Dzulqa’dah 1436/28 Agustus 2015 (MINA) –  Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P Marsudi, melakukan pertemuan bilateral dengan Seketeris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Ameen Madani, membahas tentang proposal Indonesia soal Islam serta isu terkait terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme.

“Pertemuan ini merupakan tindak lanjut proposal dari Presiden RI, Joko Widodo mengenai pembentukan kontak OKI dalam joint Islamic strategic action, saat peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang ke-60,”  Ujar Retno dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/8).

Selain itu, Menlu juga mengucapkan terima kasih kepada Sekjen OKI yang telah mendistribusikan proposal Indonesia ke negara-negara anggota OKI.

Adapun alasan Indonesia menyerahkan proposal kepada OKI, menurut Menlu Retno yaitu untuk menyuarakan Islam yang rahmatan lil alamin, serta mencegah berkembangnya terorisme.

Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel

Indonesia, sebagai umat Muslim terbesar di dunia memiliki peran penting dalam mengembangkan kerjasama di OKI, dan pertemuan ini pun membahas mengenai program OKI kedepan,” katanya.

Untuk program selanjutnya, Sekjen Iyad mengatakan, “Akan ada tiga pertemuan dalam waktu dekat ini. Pertama, pertemuan di Pakistan mengenai teknologi dan sains. Kedua, pertemuan di Turki pada 2016 mendatang. Ketiga, Pertemuan Palestina yang akan diselenggarakan di Maroko 2016.”

OKI merupakan organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H/ 25 September 1969 dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al-Aqsha pada 21 Agustus 1969. (L/P008/P007/P4)

Baca Juga: Gunung Dempo di Sumsel Erupsi, Status Level II Waspada

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Indonesia
Indonesia
MINA Health