Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P Marsudi telah menerima kunjungan Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (19/7).
Pada pertemuan bilateralnya, kedua Menlu membahas tentang pengelolaan perbatasan, mengingat letak geografis PNG dekat dengan Indonesia.
“Kita tidak punya masalah perbatasan dengan PNG. Namun kita punya kerja sama banyak untuk mengembangkan pengelolaan di perbatasan itu, untuk kepentingan ekonomi rakyat yang tinggal di perbatasan dua negara tersebut,” ujar Menlu Retno pada saat melakukan press statement.
Ia menambahkan, pihaknya memiliki mekanisme untuk berdiskusi masalah perbatasan guna memastikan lancarnya orang, barang, dan pembangunan di perbatasan, sehingga mampu memberikan manfaat bagi orang-orang yang tinggal di perbatasan.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
“Maka kedua belah pihak juga perlu untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka countering transnational organize crime yang biasa menggunakan perbatasan tersebut. Jadi lebih kepada bagaimana kita mengelola perbatasan antara Indonesia dan PNG,” jelas Menlu Retno.
Sementara itu, Menlu Pato mengatakan, “Kami bekerja sama di perbatasan, saling konsultasi berdasarkan kesepakatan kedua negara. Kami akan terus bekerja sama.”
Menurutnya, pembahasan pada pertemuan tersebut sangat produktif dengan membahas berbagai isu terutama pembangunan kedua negara serta mengintensifkan pengelolaan perbatasan.
Pada 2017, nilai perdagangan Indonesia dengan Papua Nugini mencapai US$208,89 juta. Nilai ini meningkat cukup tinggi dibandingkan 2016, yang baru mencapai US$179,2 juta.(L/R04/RS3)
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Mi’raj News Agency (MINA)