New York, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Senin (19/9) melakukan pertemuan dengan Martin Griffiths, Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Bantuan Kemanusiaan di New York, Amerika Serikat. Keduanya membahas masalah Myanmar hingga Afghanistan.
Menlu RI dan Wasekjen PBB sepakat, bantuan kemanusiaan penting dipastikan diterima oleh semua rakyat Myanmar yang memerlukannya, tanpa diskriminasi.
Keduanya juga sepakat untuk melakukan sinergi mengenai bantuan kemanusiaan dari ASEAN dan PBB kepada Myanmar. Sebagaimana diketahui, Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023.
Mengenai Afghanistan, keduanya membahas mengenai situasi kemanusiaan di Afghanistan yang tidak membaik.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Griffiths menyambut baik peran Indonesia dalam memajukan komunikasi dengan ulama di Afghanistan dan mendorong pemajuan hak pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.
Selain itu, pertemuan juga membahas implementasi “Black Sea Initiative”. Retno dan Griffiths kembali menekankan pentingnya implementasi inisiatif tersebut, terutama untuk membantu negara berkembang dalam mengamankan pasokan pangan dan pupuk untuk rakyatnya.
Griffiths menyampaikan beberapa update terkait ekspor gandum yang telah berhasil diekspor dari Rusia.
Retno menyebut, komunikasi dengan Griffiths secara regular dilakukan dari sejak awal dampak pangan dirasakan akibat terjadinya perang di Ukraina. Komunikasi intensif juga dilakukan menjelang kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kyiv dan Moskow akhir Juni lalu.
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Dalam pembicaraan itu, Menlu Retno tekankan pentingnya ekspor pangan dari Ukraina dan gandum serta pupuk dari Rusia, agar dapat mencapai negara-negara berkembang. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah akan Buka Kembali Wilayah Udara untuk Lalu Lintas Penerbangan