New York, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengecam sikap diam Dewan Keamanan PBB terhadap masalah Palestina sebagai hal yang “tidak dapat diterima.”
Berbicara pada pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB hari Selasa (24/10) untuk membahas perang di Gaza, bin Farhan mengatakan, Dewan Keamanan “puas” atas hilangnya nyawa warga Palestina. Dia menyerukan tindakan untuk menghentikan “pertumpahan darah” Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Brasil yang memegang jabatan presiden bergilir dewan tersebut pada bulan ini. Hadirin termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan perwakilan lebih dari 85 negara. Press TV melaporkan.
Bin Farhan mengatakan, negaranya bersama dengan “negara-negara sahabat dan persaudaraan,” telah melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut dan mengakhiri siklus kekerasan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Rakyat Palestina menderita di bawah blokade dan peningkatan mesin perang Israel yang terus berlanjut,” katanya.
Dia memperingatkan bahwa Israel terus menargetkan fasilitas sipil, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur.
“Mereka telah merenggut nyawa ribuan warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua. Mereka telah melukai ribuan warga sipil,” katanya.
“Kegagalan komunitas internasional, hingga hari ini, untuk mengakhiri hukuman kolektif yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap penduduk Gaza, dan upaya mereka untuk menggusur secara paksa, tidak akan membawa kita lebih dekat pada keamanan dan stabilitas,” ujar diplomat senior Saudi.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Kami mengadakan pertemuan ini dalam keadaan yang menyakitkan, menyusul perkembangan berbahaya di Jalur Gaza yang merenggut nyawa ribuan warga sipil,” kata Pangeran Faisal.
Dia mengatakan, sikap diam Dewan Keamanan terhadap masalah Palestina telah “berlangsung selama beberapa dekade” dan tidak dapat diterima.
“Dewan ini memikul tanggung jawab atas rasa puas diri, kerugian akibat krisis ini, hilangnya nyawa dan harta benda, serta ancaman terhadap keamanan dan stabilitas kawasan,” kata Menteri Luar Negeri Saudi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)