Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta pada Rabu (13/3), dalam rangka membicarakan beberapa isu dan program kerja, diantaranya mengenai bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya.
Melalui Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Manajemen Bencana (AHA Centre), akan menjalankan mandat untuk membantu proses repatriasi pengungsi Rohingya dari Cox’s Bazar, Bangladesh, ke Myanmar.
“Fokus kita saat ini adalah memberi dukungan bagi AHA Centre untuk membantu proses repatriasi yang aman dan bermartabat, sesuai kesepakatan para Menlu ASEAN dalam pertemuan di Chiang Mai,” ujar juru bicara Kemlu Armanatha Nasir di Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat pada Selasa (12/3).
Menurutnya, pertemuan ini merupakan yang ketiga dalam tiga bulan terakhir sehingga menunjukkan intensitas hubungan dua menlu. Kebetulan juga pada tahun ini Thailand merupakan Ketua ASEAN sehingga isu yang menjadi fokus perhatian untuk pertemuan bilateral mereka adalah mengenai ASEAN.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Pertemuan Indo-Pasifik juga akan menjadi bahan pembahasan Menlu Indonesia dan Thailand, mengingat para pejabat tinggi negara-negara ASEAN telah ditugaskan oleh menlu masing-masing untuk menyelesaikan rancangan pandangan umum ASEAN mengenai konsep Indo-Pasifik.
Selain itu, kedua Menlu akan membicarakan upaya penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. Isu yang menjadi perhatian utama Indonesia dan Thailand sebagai produsen karet terbesar dunia adalah penurunan harga karet.
Arrmanatha mengatakan, kedua negara akan mendiskusikan upaya bersama untuk mencoba menstabilkan harga karet yang dalam beberapa bulan terakhir terus menurun.
Menurutnya, nilai perdagangan Indonesia dan Thailand menunjukkan angka yang cukup baik. Pada 2018, nilai perdagangan kedua negara mencapai 17,77 miliar dolar AS.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Produk ekspor utama Indonesia ke Thailand antara lain berupa mesin, peralatan listrik, makanan, produk kertas, dan aksesoris kendaraan. Sedangkan produk yang diimpor Indonesia dari Thailand didominasi kendaraan bermotor, produk metal dan baja, tekstil, serta makanan. (L/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)