Bucharest, Rumania, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – Kerjasama untuk menghentikan kemajuan kelompok Islamic State atau ISIS dinilai masih kurang, termasuk menghentikan aliran pejuang asing ke Irak dan Suriah, kata Menteri Luar Negeri Turki, Rabu (10/6).
Pernyataan Mevlut Cavusoglu itu dinyatakan selama kunjungan resmi ke Bucharest, ibukota Rumania, dua hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyerukan mitra koalisi, termasuk Turki, untuk meningkatkan kerja sama intelijen guna mencegah pejuang asing bergabung dengan ISIS, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Ini adalah area di mana kami telah mencoba kerjasama yang lebih dalam dengan pemerintah Turki yang mengakui adanya masalah, tetapi belum sepenuhnya menggenjot kapasitas yang mereka perlukan. Jika kita dapat memotong beberapa aliran pejuang asing, maka kita dapat mengisolasi ISIS dan pasukan kita sudah ada di sana,” kata Obama di KTT G7 di Jerman, Senin (8/6).
“Ini bukan kritik yang benar-benar diarahkan kepada Turki. (Obama) menekankan bahwa kita semua belum cukup berbuat dalam masalah ini,” kata Cavusoglu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami masih melihat ribuan pejuang asing mengalir ke Suriah dan kemudian sering kali pada akhirnya ke Irak. Dan tidak semua dapat dicegah, tapi banyak yang bisa dicegah jika kita punya kerjasama yang lebih baik, koordinasi yang lebih baik, intelijen yang lebih baik, jika kita memantau lebih efektif apa yang terjadi di perbatasan Turki-Suriah,” ujarnya.
“Kami akan melakukan yang terbaik, tapi kami perlu kerjasama dan solidaritas yang lebih baik,” kata Cavusoglu pula.
Cavusoglu menegaskan, Turki telah mendeportasi sejumlah besar orang asing yang dicurigai berusaha bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah dan Irak.
Turki berbagi perbatasan sejauh 800 kilometer dengan Suriah. Para pejabat Turki telah berulang kali mengatakan, mereka bekerja sama dengan negara-negara lain untuk menghentikan aliran pejuang asing ke negara-negara tetangga yang dilanda konflik. (T/P001/R05)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon