Kuala Lumpur, MINA – Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq menegaskan, dia bukan rasis, hanya membenci kekejaman pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC HARDtalk pada Rabu (23/1) dengan pengacara Shaun Ley, Syed Saddiq mengatakan, membela Palestina jauh lebih penting daripada acara internasional seperti jadi tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia.
“Jika acara organisasi internasional lebih penting daripada kepentingan saudara-saudari Palestina yang telah dibunuh, maka hilanglah perikemanusiaan kita,” jawabnya mengenai keputusan kerajaan yang mengharamkan atlet Israel memasuki negara Malaysia.
Dia menambahkan, pemerintah adalah tempat untuk semua tindakan moral kolektif. Namun, tidak semua orang Israel bertanggungjawab.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Syed menunjukkan, Malaysia akan berani menentang pelanggaran hak asasi manusia dan kecenderungan kekerasan yang dilakukan Israel kepada rakyat Palestina.
“Malaysia berani melawan meskipun ada konsekuensinya. Negara ini percaya pada peraturan hukum, hak asasi manusia dan kejahatan perang,” katanya di akhir wawancara.
Baru-baru ini, pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengizinkan atlet Israel untuk memasuki negara dan berpartisipasi dalam Kejuaraan Kolam Renang Dunia 2019 di Kuching, Sarawak yang akan berlangsung dari 29 Juli hingga 4 Agustus 2019.
Desakan pemerintah Malaysia telah menyebabkan ketidaksenangan Israel pada Tun Dr. Mahathir Mohamad dan menyebut Perdana Menteri ‘anti-Semitisme ekstrim’. (T/Ais/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)