Bandung, 16 Dzulhijjah 1437/18 September 2016 (MINA) – Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi mengatakan, mahasiswa harus belajar cara menyampaikan aspirasi dengan cara elegan, ramah dan sopan, sehingga aspirasi yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh pimpinan ataupun pemerintah.
“Aspirasi lebih efektif apabila dilakukan dengan audiensi, dan mahasiswa harus memiliki gaya atau cara yang baik dalam menyampaikan aspirasi agar aspirasi tersebut tersampaikan dengan baik pula,” ujarnya saat audiensi di ruang rapat Gedung University Center Kampus UPI Bandung. Demikian laman UPI Bandung yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dalam kesempatan tersebut, Imam Nahrawi menyampaikan, keikutsertaan mahasiswa dalam sebuah organisasi tentunya akan menjadi nilai positif bagi mahasiswa tersebut, untuk jadi pemimpin maupun menjadi bekal pengalaman untuk bergaul di masyarakat.
“Jika mahasiswa mempunyai jiwa yang pantang menyerah maka bangsa Indonesia akan lebih maju lagi”, kata Imam selanjutnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menurut Imam Nahrawi, menjadi seorang pemimpin tentunya harus memiliki pengalaman, kemampuan dan pengetahuan yang luas. Ketika menjadi mahasiswa adalah momen yang baikuntuk memupuk cita-cita tersebut, katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia di usia 100 tahun akan diisi oleh pemuda yang produktif atau disebut dengan bonus demografi. Oleh karena itu, untuk menyambut masa emas itu, para pemuda perlu kita benahi dari sekarang, dan hal tersebut menjadi tanggung jawab kita semua.
“Upaya menyambut momen itu perlu dipersiapkan dari sekarang, pemuda harus mampu berdaya saing dan mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan. Perlu adanya gerakan untuk mendorong pemuda agar bisa berjiwa kuat, sehingga nantinya akan lahir pemuda yang baik pula,” tuturnya.
Sementara itu, untuk menunjang pemda agar produktif, saat ini Menpora akan menggulirkan program bagi para pemuda, salah satunya melalui program 1.000 sarjana olahraga masuk desa.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Program ini merupakan program bagi pemuda untuk memberikan kontribusi yang positif, memberikan pemahaman, memberikan keterampilan, mengelola manajemen serta mampu mengembangkan wirausaha industri olahraga dan kepemudaan bagi masyarakat Indonesia.
Ia menyakini, jika para pemuda atau mahasiswa mulai dipersiapkan sejak dini melalui kegiatan yang produktif maka bangsa Indonesia akan siap menyambut bonus demografi tersebut. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September