Jakarta, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan kembali bahwa rektor dan direktur politeknik di seluruh Indonesia harus melakukan tes bebas narkoba dalam penerimaan mahasiswa baru.
Hal itu untuk memastikan bahwa mahasiswa dan lingkungan kampus bebas dari narkoba.
“Saya sudah perintahkan rektor dan direktur politeknik seluruh Indonesia dalam penerimaan mahasiswa baru itu harus melakukan tes bebas narkoba. Itu sejak tahun 2017, sudah saya sampaikan,” katanya usai memberi sambutan pada acara Aksimuda 2019 di Jakarta, Selasa (30/7).
Sebelumnya hingga Senin (29/7) Satuan Raserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat berhasil menangkap lima mahasiswa pengedar narkoba jenis ganja. Lima mahasiswa yaitu dua mahasiswa aktif ditangkap di wilayah Jakarta dan tiga mahasiswa DO (drop out) pemasok narkoba ke kampus-kampus Jakarta ditangkap di Bekasi Jawa Barat.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Menanggapi hal ini, Menristekdikti sangat menyayangkan dan mengatakan mahasiswa tersebut harus ditangkap dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kalau memang terjadi, dia (pelaku) harus ditangkap saja, di lakukan pembinaan,” ujarnya.
Saat penangkapan itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendrizz memaparkan, polisi mengamankan total 12 kilogram (Kg) ganja. Sebanyak 11 Kg ditemukan di dalam kampus bersama dua tersangka mahasiswa aktif, dan 1 Kg ditemukan di Bekasi bersama tiga orang tersangka.
Berdasarkan hasil pengembangan, barang tersebut dari 80 kg namun sudah diedarkan oleh tersangka di beberapa kampus dan sisanya 12 Kg ganja disita polisi.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Atas perbuatan itu para tersangka dikenai Pasal 114 ayat (1) sub Pasalb111 Ayat (2) Sub 112 ayat (1 ) Undang-undang Republik Indonesia No 35 tahun 2019 Tentang Narkotika. (L/R10/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru