Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek: Ventilator Buatan Indonesia Mulai Diproduksi Pertengahan Mei

Lailatul Mukarromah - Senin, 4 Mei 2020 - 04:48 WIB

Senin, 4 Mei 2020 - 04:48 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang P. S. Brodjonegoro Ph.D. mengatakan, ventilator produksi anak bangsa diharapkan mulai diproduksi pertengahan Mei nanti untuk penanganan COVID-19.

“Prototype ventilator karya anak bangsa saat ini masih melakukan uji ketahanan sebagai salah satu tahap uji coba di BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan) Kemenkes,” kata Bambang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Ahad (3/5).

Nantinya setelah melalui uji ketahanan, ventilator tersebut selanjutnya akan diuji secara klinis dan diperkirakan akan memakan waktu selama sepekan.

“Sehingga diharapkan pertengahan Mei ini kita sudah bisa melihat ventilator produksi Indonesia yang diproduksi oleh mitra industri,” katanya.

Baca Juga: TNI AL Bongkar Pagar Laut di Kawasan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang

Untuk memproduksi ventilator tersebut, Kemenristek bekerja sama dengan beberapa konsorsium BUMN dan pihak swasta.

Empat prototype ventilator yang saat ini sudah melalui proses pengujian BPFK dan sedang diuji secara klinis adalah prototype yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta dari salah satu perusahaan swasta PT. Dharma.

Menristek berharap, produksi ventilator tersebut ke depan dapat memenuhi kebutuhan dalam perang melawan COVID-19, yang menurut diskusinya dengan Kemenkes dibutuhkan sekitar 1.000 ventilator jenis continuous positive airway pressure (CPAP) dan sekitar 668 ventilator jenis Ambu Bag.

“Nah, yang jenis Ambu Bag yang dibuat BPPT misalkan, itu bisa juga dipakai untuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) atau ruang emergency. Jadi sangat membantu pasien yang sedang dalam kondisi emergency,” tambahnya.

Baca Juga: Rumah Zakat akan Tambah Distribusi Bantuan ke Jalur Gaza

Sementara itu, sebagian dari ventilator lainnya dapat digunakan untuk pasien yang berada di ruang operasi, sehingga penanganan pasien COVID-19 diharapkan dapat semakin optimal.

“Ke depan kita akan mengembangkan juga ventilator yang nantinya bisa dipakai di intensive care unit (ICU) yang tentunya butuh waktu beberapa bulan untuk kami mengembangkan, sehingga insya Allah satu saat kita akan bisa memproduksi ventilator untuk ICU yang dibuat di Indonesia,” kata Bambang. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Koarmada RI Baksos Kesehatan di Ponpes Al-Fatah Cileungsi

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Breaking News
Indonesia
Breaking News
Breaking News
Palestina