Cirebon, MINA – Pendidikan dan riset merupakan hal yang esensial untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, oleh karena itu mengingatkan dosen dan guru besar di Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) untuk wajib publikasi.
Hal tersebut dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat melakukan kunjungan kerja ke Unswagati, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (22/7).
Dalam kunjungan kerja ini, Menteri Nasir memberikan kuliah umum ke civitas akademika Unswagati dan melakukan Peresmian Gedung Baru yang akan digunakan oleh Fakultas Kedokteran Unswagati sebagai gedung belajar.
“Saya mengeluarkan kebijakan dosen dan guru besar wajib publikasi. Profesor jangan melupakan kewajiban,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Mukarto Siswoyo mengatakan, Unswagati akan terus mendukung kebijakan Menristekdikti dalam meningkatkan mutu Perguruan Tinggi di Indonesia, dengan meningkatkan pengembangan sumber daya lulusan Unswagati serta mendorong sivitas akademika Unswagati untuk lebih produktif melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.
Pihaknya juga berharap agar penelitian tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mahasiswa.
“Para dosen kami dorong untuk mengajukan proposal penelitian melalui Simlitabmas dan LPDP. Kami juga menyediakan pendanaan riset internal Riset Unggulan Unswagati untuk mendukung dosen melakukan penelitian dan publikasi ilmiah,” jelasnya.
Sementara Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Dadang Iskandar mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat diantaranya melalui peningkatan sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Agus Indarjo serta tamu undangan lainnya. (R/R09/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September