Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Silaturahmi dan Perpisahan dengan Wartawan, Menristekdikti Ceritakan Pengalamannya

Hasanatun Aliyah - Ahad, 20 Oktober 2019 - 09:06 WIB

Ahad, 20 Oktober 2019 - 09:06 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengadakan silaturahmi dan perpisahan dengan wartawan yang tergabung dalam forum Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) di rumah dinas menteri, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Sabtu (19/10).

Acara ini menandai akhir masa jabatannya sebagai Menristekdikti. Ia juga menceritakan pengalamannya selama lima tahun menjadi menteri.

“Jadi menteri itu enaknya cuma 40%, ga enaknya 60%. Makanya saya heran kalau ada yang minta jabatan menteri,” ujarnya.

Nasir yang terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro Semarang pada 9 September 2014, mengatakan jabatan itu sebuah amanah yang harus dijalankan dengan baik.

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

“Bukan cita-cita saya jadi menteri. Saat diangkat sebagai menteri di pikiran saya masih rektor. Karena jabatan itu sebuah amanah maka saya harus jalankan dengan sebaik mungkin,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada menteri selanjutnya dua prioritas harus terus diperbaiki untuk pendidikan tinggi Indonesia.

Prioritas pertama, yaitu menambah jumlah perguruan tinggi Indonesia yang bisa masuk kelas dunia. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah riset dan memperbaiki kualitasnya.

Prioritas kedua yaitu menyangkut hilirisasi. Artinya, riset (hasil inovasi perguruan tinggi) itu harus bisa berguna dan dimanfaatkan di dunia industri. (L/R10/RS1)

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Palestina
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat