MENTERI AGAMA DIALOG DENGAN TOKOH-TOKOH AGAMA DI SINGKIL

Foto: Kemenag
Foto: Kemenag

,  14 Muharram 1437/27 Oktober 2015 (MINA) – Lukman Hakim Saifuddin melakukan dialog tentang persoalan kerukunan antar umat beragama di daerah Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam, Senin (26/10) kemarin.

Lukman Hakim melakukan kunjugan kerja yang didampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Bupati Aceh Singkil Syafriadi, kemudian bertemu dengan sejumlah tokoh dari majelis-majelis agama.

“Indonesia adalah negara yang majemuk. Namun kemajemukan itu telah dirangkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun beragam, tapi hakikatnya kita satu juga. Setajam apapun perbedaan, masyarakat Indonesia diikat dengan persaudaraan,” kata Lukman kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melalui surat elektronik.

Ia mengatakan, kultur masyarakat Indonesia, baik Aceh, Batak, Melayu, Jawa, Sunda, Bugis, Papua, Maluku, dan lainnya selalu ingin menghindari konflik.

“Kita adalah bangsa yang senantiasa berupaya menjaga dan memelihara harmoni,” tegas Lukman.

Menteri Agama menyayangkan terjadinya pembakaran gereja di Aceh Singkil, Selasa (13/10) oleh kelompok orang yang tak puas dengan kesepakatan pemerintah dan masyarakat terkait penertiban bangunan gereja tak berizin.

“Semua pihak dapat mengambil hikmah dari kejadian itu dan dapat mencari solusi bersama,” katanya.

Ia mengingatkan semua pihak agar menghindari konflik, sebab, konflik bukan saja berpotensi memecah belah bangsa Indonesia, tapi daya rusaknya akan terasa hingga generasi mendatang.

“Kita semua tentu tidak ingin dicatat sejarah bahwa pada masa kita hidup telah terjadi konflik akibat gagal merawat keberagaman dan persaudaraan,” ujarnya. (L/P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0