Rohingya-300x169.jpg" alt="Seorang Pengungsi berada di fasilitas Australia di pulau Nauru, diantar ke sebuah kendaraan polisi Kamboja setelah kedatangannya di bandara International Phnom Penh (Foto: Press TV)" width="300" height="169" /> Seorang Pengungsi berada di fasilitas Australia di pulau Nauru, diantar ke sebuah kendaraan polisi Kamboja setelah kedatangannya di bandara International Phnom Penh (Foto: Press TV)
Canberra, 4 Muharram 1437/17 Oktober 2015 (MINA) – Menteri imigrasi Australia mengatakan, seorang pengungsi Rohingya dipindahkan ke Kamboja dari kamp tahanan Australia sebagai bagian dari rencana pemukiman kembali yang kontroversial Canberra, telah kembali ke rumah.
“Sedikitnya dari empat orang yang awalnya pergi ke Kamboja, salah satu dari orang-orang itu telah memutuskan secara sukarela untuk kembali ke rumah mereka,” kata Peter Dutton, Jumat (16/10).
Menurut pejabat Kamboja, pria 25 tahun yang mengajukan diri untuk kembali ke Myanmar karena dia merasa rindu kampung halamannya, Press Tv melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Salah satu pria Rohingya yang berada di antara empat pengungsi itu mengajukan diri untuk pindah ke Kamboja Phnom Penh dari Pulau Nauru awal tahun ini.
Baca Juga: India Akui Menderita Kerugian Signifikan akibat Serangan Pakistan
Pengalihan
Pemerintah Australia baru-baru ini telah mencapai kesepakatan kontroversial dengan Kamboja dimana kedua negara itu mengambil pengungsi dengan imbalan USD 29 juta dalam bantuan selama empat tahun ke depan.
Pemerintah Australia akan mengirimkan pencari suaka yang tiba dengan perahu ke pusat-pusat penahanan di Papua Nugini dan Pulau Nauru. Para pencari suaka tidak memiliki kesempatan untuk bermukim kembali di daratan Australia.
Pemerintah Australia menyatakan, kebijakan suaka telah menurun perdagangan manusia dan kematian pencari suaka di laut.
Baca Juga: Kemlu Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik India-Pakistan
Menurut angka terbaru, sedikitnya 1.565 orang ditahan di pusat penahanan Australia yang dikelola di Papua Nugini dan Nauru. (T/P002/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Umumkan Gencatan Senjata Pakistan-India