Teheran, 15 Rabi’ul Awwal 1438/15 Desember 2016 (MINA) – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, Indonesia melalui Pertamina akan melanjutkan pembelian Bahan Bakar Gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton, dan minyak mentah serta sebagian minyak jadi dari negeri tersebut.
Kepada wartawan Jonan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah sepakat bahwa Pertamina diberikan kesempatan mengelola dua wilayah kerja migas yang ditawarkan.
“Pertamina akan melakukan studi teknis dan analisa keuangannya akhir bulan Februari di Mansouri dan Ab-Teymoura. Iran mengharapkan ada lifting lebih besar dari 2 tempat ini,” kata Jonan dalam keterangannya di Teheran, Iran, Rabu (14/12) sore.
Jonan menambahkan, akan ada satu perusahaan patungan yang bakal dijalankan untuk pembangunan refinery atau pengelolaan minyak mentah menjadi minyak jadi di Jawa Timur dengan total 5 miliar dollar AS.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Sebelumnya, tanggal 8 Agustus lalu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC Ali Kardor menandatangani MoU untuk melakukan studi awal terhadap dua lapangan minyak raksasa di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri (Bangestan-Asmari).
Berdasarkan nota kesepahaman itu, Pertamina memiliki waktu 6 bulan untuk melakukan studi dan selanjutnya menyampaikan preliminary proposal pengembangan kedua lapangan “onshore” yang memiliki cadangan lebih dari 5 miliar barel tersebut. (T/P011/R03/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan