Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Israel Kecam Netflix karena Film tentang Perang 1948

Rudi Hendrik - Kamis, 1 Desember 2022 - 17:10 WIB

Kamis, 1 Desember 2022 - 17:10 WIB

10 Views

Tel Aviv, MINA – Menteri Keuangan Israel, Avigdor Lieberman pada Rabu (30/11) mengecam Netflix atas keputusan untuk menayangkan film Yordania, yang menggambarkan dugaan kekejaman terhadap warga Palestina selama konflik 1948 yang bertepatan dengan penciptaan Israel.

Dikutip dari Nahar Net, politisi sayap kanan sekuler itu juga menyarankan penarikan dana negara dari teater di Jaffa yang berencana menayangkan film tersebut.

“Farha” disutradarai oleh pembuat film Yordania Darin J. Sallam. Film itu bercerita tentang seorang gadis Palestina berusia 14 tahun yang desanya diserang oleh pasukan Israel, yang digambarkan sedang mengeksekusi warga sipil.

Ini akan tersedia untuk streaming di Netflix mulai Kamis (1/12) setelah tampil di Festival Film Internasional Toronto 2021.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza

“Sangat gila bahwa Netflix memutuskan untuk memutar film yang seluruh tujuannya adalah untuk menciptakan kepura-puraan palsu dan menghasut tentara Israel,” kata Lieberman dalam sebuah pernyataan.

Dia juga menyebut keputusan teater Al Saraya di Jaffa “tidak dapat diterima”, karena teater itu menerima subsidi negara.

“Semua tindakan yang tersedia, termasuk menolak pendanaan” diperlukan, kata Lieberman, “untuk mencegah pemutaran yang mengerikan ini atau film serupa di masa depan”.

Menteri Kebudayaan Israel Chili Tropper mengatakan, film itu menunjukkan “kebohongan dan pencemaran nama baik”, dan rencana Al Saraya untuk menayangkannya “memalukan”.

Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina

“Farha” bukanlah film pertama yang menimbulkan kontroversi atas dugaan kekejaman Israel pada tahun 1948, ketika lebih dari 760.000 warga Palestina diusir dari rumah mereka.

Baru-baru ini, sutradara Israel Alon Schwarz menghadapi reaksi luas atas film dokumenternya tahun 2022 tentang dugaan pembantaian warga Palestina di Tantura, sebuah desa pesisir Mediterania di barat laut yang sekarang menjadi wilayah Israel.

Seruan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di kalangan aktivis Israel, untuk transparansi yang lebih besar tentang perilaku pasukan Israel selama konflik. (T/RI-1/P2)

 

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda