New York, MINA – Menteri Luar Negeri Israel Katz, mengatakan pada Ahad (16/6) bahwa Israel akan berpartisipasi dalam konferensi perdamaian Palestina yang menitikberatkan masalah ekonomi yang disponsori AS di Bahrain pekan depan.
Katz membuat pernyataan kepada wartawan di sela-sela konferensi Jerusalem Post di New York, demikian Times of Israel melaporkan.
Palestina dan beberapa negara Arab yang diundang telah menolak rancangan perdamaian AS ini dan menolak menghadiri konperensi karena konsep AS lebih banyak merugikan Palestina antara lain pengsyahan kepemilikan Israel atas wilayah-wilayah Palestina yang dicaploknya dan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Mesir, Maroko, dan Yordania telah setuju untuk menghadiri pembukaan komponen ekonomi dari rencana perdamaian baru AS untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam sebuah lokakarya yang ditetapkan pada 25-26 Juni di Bahrain.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Di saat Israel belum menerima undangan resmi, Menteri Keuangan Moshe Kahlon diperkirakan akan menghadiri pertemuan di Manama tersebut.
Channel 13 News melaporkan pekan lalu bahwa AS selaku penyelenggara sedang menunggu lebih banyak negara Arab memastikan hadir sebelum mereka menyampaikan undangan resmi ke Israel.
“Ini termasuk mempromosikan hubungan dengan negara-negara Arab pragmatis di kawasan itu, melalui kerja sama keamanan dan inisiatif ekonomi bersama. Bagian utama dari upaya ini adalah lokakarya ekonomi Bahrain ‘Damai untuk Kesejahteraan’,” kata Katz.
“Israel memiliki peran kunci untuk dimainkan dalam proses ini,” tambahnya Katz. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)