Kairo, MINA – Menteri Pendidikan Palestina Amjad Barham mengatakan kegiatan belajar di Jalur Gaza akan kembali berlangsung di tenda-tenda pengungsian.
“Kami memutuskan bahwa kehidupan pendidikan akan kembali ke Jalur Gaza melalui tenda-tenda pengungsian meskipun terjadi pengeboman acak, melalui pembelajaran elektronik untuk semua siswa yang ada di Gaza dan di luarnya, dan bahwa ujian sekolah menengah akan diadakan, yang merupakan salah satu tantangan tersulit,” kata Barham dalam pertemuan darurat Dewan Urusan Pendidikan untuk Anak-anak Palestina, di markas besar Liga Arab, di Kairo, Ahad (18/8).
Barham mengatakan bahwa situasi pendidikan di Jalur Gaza saat ini tragis, dan pendudukan Israel ingin menghancurkan masa depan anak-anak Palestina. Palestinian Information Center melaporkan.
“Lebih dari 90 persen sekolah telah hancur di Gaza di tengah pemboman Israel yang terus berlanjut di daerah kantong itu,” ujarnya.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Barham mengungkap, dari 309 sekolah, 290 telah hancur, sementara sisanya digunakan kembali sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi.
Ia juga mengatakan, sekolah milik badan pengungsi Palestina PBB UNRWA tidak aman dari perang Israel di Gaza, namun, banyak yang telah menjadi fasilitas pengungsian.
“80 persen universitas telah hancur dan 630.000 siswa tidak dapat mengakses Pendidikan,” tambahnya.
Ia mengatakan 19.000 siswa memasuki Mesir dan berbagai upaya telah dilakukan untuk memungkinkan mereka menyelesaikan pendidikan.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
“Kami kehilangan 9.500 dari mereka [siswa] akibat agresi Israel,” kata Menteri tersebut, dengan 15.000 orang terluka, termasuk 5.000 orang cacat karena berlanjutnya agresi dan perang yang sengit terhadap rakyat kami,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu