Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pada Ahad (19/8) mengatakan, “upaya” pemerintah terhadap Gaza adalah penggulingan para penguasa Hamas.
Ia berdalih bahwa langkah itu bertujuan memungkinkan penduduk Palestina di daerah kantong pantai yang diblokade tersebut menikmati manfaat ekonomi dari perdamaian dengan Israel.
Komentarnya muncul ketika Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett mengkritik pemerintah karena dilaporkan mendekati kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
“Sejak penarikan (dari Gaza pada 2005) publik Israel telah bertanya pada dirinya sendiri dan kabinet keamanan satu pertanyaan, apa yang akan terjadi dengan Jalur Gaza pada akhirnya,” kata Lieberman di Facebook.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Apakah ada solusinya? Apa akhir kami untuk Jalur Gaza,” tambahnya, demikian Times of Israel melaporkan.
Jalur Gaza adalah area seluas sekitar 365 kilometer persegi (140 mil persegi) yang diblokade darat, laut dan udara oleh Israel dengan sekitar dua juta penduduk, salah satu tempat paling penuh sesak di dunia.
Dia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk menyingkirkan Hamas dari kekuasaan atau memaksanya untuk mengubah pendekatannya, yaitu mengakui hak Israel untuk hidup dan menerima prinsip pembangunan kembali sebagai ganti demiliterisasi.
Menurut pemimpin partai Yisrael Beytenu itu, ada dua cara untuk mencapai hasil tersebut, yaitu operasi militer yang Israel akan membayar dengan banyak korban, atau pendekatan yang lebih disukai, yaitu memikat rakyat Gaza untuk menggulingkan kepemimpinan Hamas. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka