Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri PPN: Pembangunan Kota Cerdas Akan Bantu Pemulihan Ekonomi

Rana Setiawan - Selasa, 18 Agustus 2020 - 22:17 WIB

Selasa, 18 Agustus 2020 - 22:17 WIB

6 Views

Jakarta, MINA – Di beberapa kawasan perkotaan, khususnya kawasan metropolitan, memerlukan pembangunan perkotaan yang inklusif.

Pembangunan perkotaan inklusif di Indonesia berarti akses universal dan penyediaan pilihan yang lebih luas bagi masyarakat perkotaan, seperti transportasi umum, perumahan yang terjangkau, pengentasan kawasan kumuh, akses pada sumber energi, air, dan sanitasi.

Pembahasan mengenai perkotaan ini menjadi pokok pembicaraan pada acara Urban Research Forum UGM 2020 dengan tema “Arah Pembangunan Perkotaan di Indonesia ke Depan dan Pentingnya Dukungan Riset” yang dihadiri oleh Menteri Perencanan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa.

Acara ini berlangsung secara virtual pada hari Selasa, (18/7), demikian keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Kementerian PPN/Bappenas saat ini tengah merumuskan tahap naskah akademis untuk Rancangan Undang-Undang Perkotaan. Pembangunan perkotaan pun telah tertuang dalam RPJMN 2020 – 2024 sebagai bagian dari pengembangan wilayah.

Di masa pandemi seperti ini, perkotaan dan pemukiman padat penduduk yang kumuh menjadi episentrum pandemi, maka kebijakan khusus untuk perkotaan dititikberatkan pada revitalisasi perkotaan. Percepatan pembangunan kota cerdas dapat mendukung pemulihan aktivitas ekonomi.

Penerapan prinsip kota cerdas saat ini bukan lagi pilihan, tapi menjadi keperluan mendasar untuk mengatasi tantangan pembangunan terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Pemerintah memegang peran penting untuk memastikan konsep kota cerdas seperti smart economy, smart society, smart mobility, smart environment, dan smart living, dapat diimplementasikan dengan baik.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

“Penerapan yang tepat akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi,” ujar Menteri Suharso dalam kata sambutannya.

Dia menegaskan, dalam menjalankan konsep tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada kolaborasi dengan peneliti dan perguruan tinggi, karena penelitian tersebut menjadi tulang punggung inovasi untuk pembangunan kota yang dinamis.

Suharso mengatakan, kebijakan perkotaan yang dirumuskan berdasarkan hasil riset yang mendalam akan membawa kemajuan bagi Indonesia dan memperkuat potensi perkotaan dan kota sebagai pendorong bagi pembangunan nasional yang inklusif, memastikan Indonesia mendapatkan manfaat optimal dari urbanisasi.

“Saya berharap dari forum ini muncul ide-ide yang orisinil yang dapat didalami lebih lanjut, diwujudkan dan diterapkan,” pungkasnya.(L/R1/P1)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Ekonomi