Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menegaskan pada Ahad (21/10) bahwa pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi tidak diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sejak Khashoggi hilang setelah masuk ke konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober, ia diduga kuat dibunuh oleh sejumlah eksekutor suruhan bin Salman yang datang dari Saudi dengan pesawat pribadi.
Berbicara dalam sebuah wawancara di Fox News, Jubeir bersikeras bahwa operasi itu tidak diperintahkan oleh Putra Mahkota, meskipun ada laporan beberapa tersangka adalah pengawal pribadi penguasa de facto Saudi itu, demikian Times of Israel melaporkan.
“Ini adalah operasi yang merupakan operasi nakal, ini adalah operasi di mana individu berakhir melebihi otoritas dan tanggung jawab yang mereka miliki. Mereka membuat kesalahan ketika mereka membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mereka berusaha menutupi itu,” katanya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Khashoggi yang pernah menjadi orang dalam di Kerajaan, menjadi pengkritik vokal terhadap kebijakan bin Salman, sehingga memaksanya pergi ke Amerika Serikat untuk menghindari tekanan dari penguasa.
Dugaan bahwa Putra Mahkota adalah tokoh di balik pembunuhan terhadap Khashoggi diperkuat oleh informasi dari pihak berwenang Turki yang menyebut bahwa personel pengawal pribadinya sebagai tersangka pelaku pembunuhan.
Pemerintah Saudi sebelumnya telah mengakui bahwa kolumnis Washington Post itu tewas di dalam konsulatnya di kota Istanbul, menurut media negara kerajaan itu, SPA. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina