Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyambut Hari Pertama Ramadhan dengan Semangat

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Sabtu, 1 Maret 2025 - 10:46 WIB

Sabtu, 1 Maret 2025 - 10:46 WIB

18 Views

seorang anak merasa bergembira (foto: IG)

BULAN Ramadhan adalah momen yang dinanti oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Maka menyambut hari pertama Ramadhan dengan semangat merupakan salah satu ciri kesyukuran.

Bulan yang penuh keberkahan, rahmat, dan ampunan ini adalah kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ … (البقرة [٢]: ١٨٥)

Baca Juga: Malam ke-29 Ramadhan, 100.000 Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, … (QS. Al-Baqarah [2]: 183)

Ayat ini menegaskan bahwa bulan Ramadhan diwajibkan kita berpuasa, sekaligus menjadi bulan Al-Qur’an yang memeri petunjuk kepada manusia. Maka hendaknya kita menyambutkan dengan penuh semangat, terutama dalam menjalani ibadah.

Menyambut Ramadhan dengan penuh semangat

Para ulama terdahulu memberikan teladan yang luar biasa dalam menyambut Ramadhan. Mereka mempersiapkan diri jauh sebelum bulan ini tiba.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1446 H: Peradaban Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Sebagai contoh, Imam Syafi’i Rahimahullah dikenal sebagai ulama yang mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak dua kali dalam sehari selama Ramadhan, yaitu sekali di siang hari dan sekali di malam hari. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap ibadah di bulan suci ini.

Selain itu, Imam Malik Rahimahullah meninggalkan aktivitas mengajar hadis dan ilmu lainnya selama Ramadhan. Beliau lebih memfokuskan waktunya untuk membaca Al-Qur’an dan beribadah.

Ini adalah contoh nyata bagaimana ulama memprioritaskan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah di bulan ini.

Dari contoh para ulama tersebut, ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan, terutama di hari pertama bulan Ramadhan ini:

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Mengokohkan Ukhuwah, Meneguhkan Dukungan untuk Pembebasan Al-Aqsa

Taubat dan Muhasabah. Memasuki Ramadhan, penting untuk membersihkan hati dengan bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ (رواه الترمذى)

“Setiap anak Adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah mereka yang bertaubat.” (HR. At-Tirmidzi)

Bertekad meningkatkan kualitas ibadah. Jika sebelumnya kita jarang shalat sunnah, mulailah membiasakan diri. Jika interaksi kita dengan Al-Qur’an kurang, tingkatkan dengan membaca, memahami, dan mentadabburi ayat-ayat-Nya.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Kembali pada Fitrah Kesucian

Berdoa agar diberikan keberkahan di bulan Ramadhan: Sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau biasa berdoa sebelum Ramadhan:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ. (رواه احمد)

“Ya Allah, hadirkanlah bulan ini kepada kami dengan keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufik untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah.”  (HR. Ahmad)

Semangat memanfaatkan Waktu dengan kebaikan

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Dengan Spirit Ramadhan, Kita Wujudkan Syariat Al-Jama’ah

Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan berbagai peluang kebaikan. Oleh karena itu, membuat program ibadah yang terencana akan membantu kita memaksimalkan waktu dengan baik.

Berikut beberapa program yang bisa diikuti, terinspirasi dari tradisi para ulama:

Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an, Seperti para ulama terdahulu, targetkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an setidaknya sekali selama Ramadhan. Jika memungkinkan, perbanyak membaca dengan memahami tafsirnya.

Menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan Shalat: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Baca Juga: Komunitas Muslim Indonesia di Jepang Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)

“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan akan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pastikan untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih, tahajud, dan doa-doa penuh harap.

Bersedekah kepada sesama. Ramadhan adalah bulan untuk memperbanyak sedekah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Kemenag Rukyatul Hilal Sabtu, 29 Maret: Bukan Sekedar Melihat, Tapi Soal Pembuktian

Mulailah berbagi dengan orang-orang sekitar, seperti memberikan makanan berbuka puasa atau menyisihkan harta untuk mereka yang membutuhkan.

Menjaga lisan dan perbuatan. Bulan Ramadhan adalah waktu untuk melatih diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ فَقَطْ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ (رواه ابن حبان)

“Puasa bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perkataan yang sia-sia dan keji.” (HR. Ibnu Hibban)

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 1446 Senin, 31 Maret

Mendalami Ilmu Agama. Luangkan waktumu di bulan Ramadhan untuk mempelajari lebih dalam tentang agama, baik melalui kajian, membaca buku, atau mendengarkan ceramah. Hal ini akan memperkaya wawasan keislaman kita dan menambah semangat dalam beribadah.

Menyambut Ramadhan dengan semangat adalah wujud syukur kita kepada Allah atas nikmat kesempatan untuk menjalani bulan yang penuh berkah ini.

Dengan persiapan spiritual yang matang, program ibadah yang terencana, dan tekad untuk memperbaiki diri, kita berharap bisa meraih keberkahan, rahmat, dan ampunan Allah di bulan Ramadhan.

Semoga Allah memudahkan kita untuk menjalani ibadah di bulan suci ini dengan penuh keikhlasan dan semangat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan predikat takwa, sebagaimana yang Allah janjikan dalam firman-Nya. Aamiin. []

Baca Juga: Memburu Datangnya Lailatul Qadar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kata Mereka
Ramadhan 1446 H