Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyatukan Hati, Membangun Kesatuan Umat: Seruan Ukhuwah dari Pusdai untuk Pembebasan Al-Aqsha

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

10 Views

Tabligh Akbar di Pusdai Bandung (foto: ig)

Bandung, MINA – Saat perbedaan kerap menjadi jurang pemisah, dan fitnah akhir zaman begitu nyata menggerogoti sendi-sendi persatuan umat, seruan untuk menyatukan hati kembali menggema dari jantung Kota Bandung. Tabligh Akbar bertajuk “Menjalin Ikatan Ukhuwah dalam Upaya Membangun Kesatuan Umat demi Terwujudnya Pembebasan Masjid Al-Aqsha” siap digelar pada Ahad, 22 Juni 2025 / 26 Dzulhijjah 1446 H di PUSDAI Jawa Barat, Jl. Diponegoro No. 63, Bandung, pukul 07.30–11.45 WIB.

Acara yang digagas oleh Aqsa Working Group (AWG) wilayah Jawa Barat ini bukan sekadar pengajian akbar, tetapi lebih dari itu: ia adalah ajakan yang dalam, sebuah panggilan nurani untuk merekatkan simpul ukhuwah yang mulai longgar, dan membangun kesadaran umat Islam bahwa persatuan adalah kunci kemenangan, bukan hanya di medan sosial, tapi juga di medan perjuangan membela Al-Aqsha, tanah suci ketiga umat Islam yang hingga kini masih menjerit di bawah penjajahan.

Al-Aqsha, Luka Kolektif Umat Islam

Tak bisa dipungkiri, Al-Aqsha telah menjadi simbol yang merangkum banyak hal: kehormatan umat, luka sejarah, sekaligus harapan akan kebangkitan Islam. Masjid suci yang menjadi kiblat pertama umat Islam itu kini tidak hanya butuh doa, tetapi juga dukungan nyata dalam bentuk kesatuan langkah dan tekad bersama.

Baca Juga: BMA dan FDP Gelar Pembinaan untuk Muallaf Angkatan XIX

Masjid Al-Aqsha bukan sekadar situs bersejarah, melainkan simbol perlawanan dan identitas umat yang terus diperjuangkan. Di setiap jengkal tanahnya terukir jejak para nabi, para syuhada, dan seruan suci untuk pembebasan. Maka, membela Al-Aqsha bukan hanya tanggung jawab politik atau kemanusiaan semata, tetapi bagian dari iman yang hidup dalam dada setiap muslim.

Selama umat masih terpecah dan sibuk dengan perbedaan kecil, penderitaan Al-Aqsha akan terus berlangsung. Namun, jika umat mampu bersatu dalam barisan yang rapat, suara mereka akan menjadi kekuatan yang sanggup menembus batas-batas dunia, menyampaikan pesan bahwa Al-Aqsha bukan milik satu bangsa, melainkan amanah seluruh umat Islam.

“Bicara soal pembebasan Al-Aqsha tidak akan lepas dari ukhuwah Islamiyah. Tanpa persatuan umat, suara kita hanya akan menjadi gema lemah yang tak sanggup menggetarkan dunia,” tutur Ahmad Abdullah, S.T., M.Sc., Ketua AWG Wilayah Jawa Barat, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam tabligh akbar ini.

Barisan Para Tokoh, Satu Suara untuk Ukhuwah

Baca Juga: Long March ke Gaza, Bentuk Perlawanan Sipil terhadap Blokade Israel

Untuk menyemarakkan dan menguatkan pesan dalam tabligh akbar itu, AWG menghadirkan sederet tokoh penting dan ulama berpengaruh. Di antaranya:

  • KH. M. Roinul Balad, S.Sos.I., Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat, dikenal sebagai ulama yang konsisten mengusung tema tauhid dan persatuan dalam dakwahnya.
  • Drs. Yakhsyallah Mansur, M.A., Pembina AWG, sekaligus tokoh dakwah internasional yang telah lama menyerukan pentingnya membela Palestina sebagai bagian dari amanah keimanan.
  • Ustad Muhammad Munawwar Zayin, S.Pd., Pengasuh Ponpes Al Fatah Nurul Falah Cikajang, Garut. Sosok ini adalah representasi nyata bagaimana pesantren dan masyarakat bawah turut berperan dalam perjuangan global Islam untuk membela Palestina dan Masjid Al-Aqsha.

Ukhuwah Sebagai Pondasi Kebangkitan Umat

Tema tabligh akbar kali ini bukan tanpa alasan. Umat Islam saat ini sedang diuji dengan berbagai macam perpecahan—baik secara politik, sosial, maupun ideologis. Persatuan yang menjadi kekuatan utama umat di zaman Rasulullah SAW, kini justru menjadi barang langka yang sering dikalahkan oleh ego kelompok dan semangat sektarianisme.

“Ukhuwah adalah fondasi, dan kesatuan adalah tiangnya. Kalau kita ingin membela Al-Aqsha, maka perbaikan pertama adalah dalam barisan kita sendiri,” jelas Drs. Yakhsyallah Mansur. Ia menegaskan bahwa pembebasan Al-Aqsha bukan hanya tugas rakyat Palestina, melainkan kewajiban kolektif seluruh umat Islam.

Menariknya, tabligh akbar ini digelar pada pengujung bulan Dzulhijjah, bulan yang identik dengan semangat pengorbanan, kesabaran, dan keteladanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Momen ini semakin mempertegas bahwa perjuangan membela Al-Aqsha adalah bentuk pengorbanan modern, pengorbanan dalam bentuk waktu, tenaga, pikiran, dan harta untuk sebuah tujuan mulia.

Baca Juga: Diplomat Veteran AS Peter M. Haymond Resmi Pimpin Misi Diplomatik di Jakarta

“Mari jadikan tabligh akbar ini sebagai titik balik,” seru panitia dalam undangannya. “Kita hadir bukan hanya sebagai pendengar, tapi sebagai bagian dari solusi. Kita hadir bukan untuk mencari ilmu saja, tetapi untuk meneguhkan ikatan hati demi satu tujuan: pembebasan Al-Aqsha.”

Dari Bandung untuk Dunia Islam

Bandung telah lama dikenal sebagai kota pergerakan, kota konferensi Asia-Afrika, kota para pemuda dan cendekia. Maka tak heran jika tabligh akbar ini juga menjadi ajakan kepada masyarakat luas: bahwa dari Bandung, suara pembebasan Al-Aqsha bisa kembali menggema.

Lebih dari sekadar acara seremonial, tabligh akbar ini diharapkan menjadi media konsolidasi umat Islam dari berbagai elemen: ormas Islam, pesantren, komunitas dakwah, mahasiswa, serta para tokoh masyarakat.

Panitia menegaskan, acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, bahkan tersedia stand-stand edukasi dan literasi Palestina yang disiapkan oleh AWG serta mitra-mitra dakwah lainnya.

Baca Juga: Bendera Bulan Bintang Berkibar di Kantor Gubernur Aceh

Untuk Anda yang rindu melihat umat Islam kembali bersatu. Untuk Anda yang merindukan kejayaan Islam. Untuk Anda yang selama ini hanya bisa mendoakan Palestina dari kejauhan, inilah saatnya hadir dan menyatakan sikap!

Ukhuwah bukan hanya slogan, tapi sebuah langkah yang harus terus dibangun. Kesatuan bukan sekadar mimpi, tapi bisa menjadi kenyataan jika hati-hati umat mulai bertaut dan bergerak bersama. Dan pembebasan Al-Aqsha bukan sekadar berita pilu yang lewat di layar kaca, tapi amanah agung yang harus kita sambut dengan kesungguhan.

Datang dan jadi bagian dari sejarah!

Tabligh Akbar: “Menjalin Ikatan Ukhuwah dalam Upaya Membangun Kesatuan Umat demi Terwujudnya Pembebasan Masjid Al-Aqsha
Ahad, 22 Juni 2025 / 26 Dzulhijjah 1446 H
PUSDAI Jabar, Jl. Diponegoro No. 63, Bandung
Pukul 07.30 – 11.45 WIB
Kontak Panitia: 0895-4137-1144-44

Baca Juga: BRIN Pimpin Pertemuan AMMSTI dan COSTI Bahas Kolaborasi Riset dan Inovasi

Jika ukhuwah adalah tali yang menyatukan hati, maka Al-Aqsha adalah bendera yang akan kita kibarkan bersama. Dalam perjalanan umat Islam menuju kemenangan, ukhuwah dan pembelaan terhadap Al-Aqsha tidak boleh terpisah. Tabligh Akbar ini adalah pengingat bahwa sejarah besar dimulai dari langkah kecil—dari hadirnya hati-hati yang terpanggil.

Allahu Akbar! Al-Aqsha menanti doa dan langkah kita.

Menurut rencana, acara tersebut akan dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, M. Anis Matta, Lc. (dalam proses konfirmasi), serta Keynote Speaker Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, S.H., M.M., sebagai bentuk dukungan moral dan politik terhadap upaya pembebasan Al-Aqsha.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Berawan, Potensi Hujan Ringan Sore Hari

 

 

Baca Juga: Serangan Israel ke Iran, Anggota DPR RI Sebut Netanyahu Sedang Cari Simpati Politik

Rekomendasi untuk Anda