Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Akan Kirim Tim Advance ke Yaman

Admin - Rabu, 22 November 2017 - 20:22 WIB

Rabu, 22 November 2017 - 20:22 WIB

147 Views ㅤ

Diskusi tim MER-C dengan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yaman Saad Ad-Deen bin Talib membahas bantuan yang  urgent dibutuhkan rakyat Yaman.

Jakarta, MINA – Di tengah situasi kesehatan yang memburuk akibat perang di Yaman, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) merencanakan akan mengirim tim advance ke Yaman.

Rencana tersebut, follow up dari pertemuan khusus tim MER-C dengan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Yaman Saad Ad-Deen bin Talib pada Rabu (22/11), di Jakarta.

“Perang yang terjadi selama tiga tahun menyebabkan banyak kerusakan bangunan seperti instansi pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan,” kata Saad.

Anggota Presidium Medical Emergency Rescue – Committe (MER-C) Dr. Sarbini Abdul Murad yang mengatakan akan mengirimkan tim advance ke Yaman.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

“Kita akan kirim tim advance dalam waktu dekat untuk memantau apa kebutuhan yang mendesak yang diperlukan dan apa yang bisa kita lakukan di sana,” kata dr. Ben, panggilan akrabnya.

Dalam pertemuan terbatas tesebut, Saad menggambarkan kondisi terkini Yaman yang saat ini tengah dikuasai oleh beberapa kelompok-kelompok tertentu yang mengakibatkan sulitnya mencapai akses penyaluran bantuan.

Meski demikian, tim MER-C menegaskan akan tetap mengirim tim advance untuk ke depannya menyalurkan bantuan yang dibutuhkan oleh warga Yaman.

“Tahap pertama kita kirim tim advance, setelah itu kita akan mengetahui kebutuhan mendesak mereka, kemudian kita susun rencana yang matang untuk membantu meringakan beban saudara kita,” kata Ben.

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Yaman bersama Suriah, Sudan Selatan, Nigeria, dan Irak dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu kedaruratan kemanusiaan terburuk di dunia. (L/P3/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Indonesia
Palestina