Jakarta, MINA – Ketua Presidium Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Sarbini Abdul Murad berharap pemerintah Indonesia dapat melakukan pendekatan persuasif dengan pemerintah Mesir untuk mengizinkan relawan kemanusiaan Indonesia melintas masuk ke Gaza.
Diwawancarai MINA, Jum’at, (17/2), Sarbini menekankan peran penting pemerintah Indonesia secara diplomatis dalam upaya perizinan bagi relawan untuk melintas masuk ke Gaza melalui Mesir.
“Ini ranah pemerintah kita (Indonesia). kita minta pemerintah bisa persuasif utamanya dengan pihak intelijen, karena kita punya program jangka panjang dengan Mesir,” katanya.
Tahun lalu, MER-C mengirimkan relawan untuk masuk ke Gaza menunaikan misi kemanusian membangun poli klinik di depan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jabaliya, Gaza Utara atas permintaan Gaza. Namun relawan tertahan di Mesir lebih dari satu bulan karena tidak mendapatkan izin melintas dari pihak keamanan Mesir.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
MER-C adalah lembaga kemanusian yang berhasil membangun bangunan monumental sebagai kebanggaan bangsa Indonesia. MER-C membangun RSI di Gaza dan Myanmar, misi pembangunan RS di daerah konflik yang notebene tingkat kesulitannya sangat besar.
Bersama dengan Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah seluruh Indonesia juga Aqsa Working Group (AWG) yang menyiapkan SDM relawannya, yang berada di lokasi konflik selama berbulan-bulan, akhirnya misi tersebut terwujud.
Saat ini, MER-C diberikan amanah kembali sebidang tanah di Gaza untuk membangun poliklinik. namun hingga saat ini relawan MER-C belum juga bisa masuk ke Gaza melalui Mesir. (L/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini