Jakarta, MINA – Lembaga Kegawatdaruratan Medis dan Kebencanaan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera membebaskan Mantan Menteri Kesehatan RI periode 2004 – 2009, Siti Fadilah Supari untuk membantu menangani virus Corona (COVID- 19).
Menurut MER-C, mengingat pengalaman Siti dalam menghadapi virus Flu Burung di Indonesia tahun 2005 dan keberhasilan beliau dalam membuka wawasan bagi negara negara lain di dunia dalam penanganan virus.
MER-C menjelaskan, sudah selayaknya bangsa Indonesia membebaskan beliau untuk membantu dalam menghadapi Pandemi COVID-19 yang masih banyak menyimpan berbagai misteri, demikian pernyataan MER-C yang disampaikan kepada MINA, Selasa (7/4), di Jakarta.
“Selain itu pertimbangan kemanusiaan yang kritis mengingat usianya yang sudah memasuki 70 tahun, geriatrik dan mempunyai penyakit kronis. Dengan kondisi rumah tahanan dan usia geriatrik d imana rentan terkena COVID-19, memenjarakan beliau bisa menimbulkan pelanggaran kemanusiaan tentang Elder Abuse, yaitu memberlakukan kelompok usia geriatrik tidak sebagaimana mestinya dan menimbulkan resiko apalagi di tengah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Siti adalah sosok wanita yang cerdas, sigap dan berani sampai saat ini masih mendekam di penjara Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Mantan Menteri Kesehatan ini divonis empat tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 16 Juni 2017 dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Kementerian Kesehatan yang pernah dipimpinnya, dalam sebuah kasus yang kontroversi.
“Di tengah merebaknya wabah virus Corona yang penuh misteri ini, sepak terjang wanita kelahiran 6 November 1949 ini kembali dibutuhkan. Mengingat bagaimana sigap dan beraninya Siti sebagai Menkes saat itu mengatasi politik Pandemi Flu Burung dan membongkar ketidakadilan WHO dan AS terkait virus ini,” tegas MER-C.
Bahkan kala itu MER-C juga menyatakan dukungannya terhadap keputusan Menkes Siti untuk menutup lembaga penelitian USA di Indonesia, yaitu Namru 2. Keahlian dan integritasnya kembali diuji dalam menghadapi Pandemi Flu Babi. Sikap kritis beliau mendapat apresiasi dari berbagai negara lainnya dan dianggap menyelamatkan dunia dari bahaya konspirasi virus dunia.
Satu hal yang menjadi prioritasnya adalah kesehatan rakyat. Dia sadar betul bagaimana kesehatan adalah isu yang sangat penting dan berkaitan erat dengan ketahanan nasional suatu bangsa. Inilah yang ia jaga selama diamanahi tanggung jawab sebagai Menteri Kesehatan.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Kami berharap, setelah dibebaskan Siti bisa turut menyumbangkan pemikiran dan keahliannya dalam mengatasi wabah virus corona yang tengah mengancam negeri kita tercinta Indonesia dimana angka kasus terus bertambah dan korban meninggal terus berjatuhan, termasuk tenaga kesehatan.
Sebelum semuanya terlambat, sebelum kasus semakin meluas, kami berharap semua potensi yang dimiliki bangsa ini, termasuk potensi putra putri terbaik bangsa yang mempunyai keahlian di bidang terkait segera dilibatkan untuk bersama-sama bergerak menghadapi dan mengatasi wabah ini.
“Setelah ikhtiar maksimal, semoga Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Esa melindungi bangsa ini dan semoga wabah ini dapat segera hilang dari bumi Indonesia. (L/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka