Jakarta, MINA – Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Yogi Prabowo berharap pemerintah dapat menjamin ketersediaan oksigen bagi para pasien di rumah sakit.
Menurut Yogi, saat ini banyak laporan soal rumah sakit yang kekurangan stok oksigen. Tidak hanya bagi pasien Covid-19, tetapi juga bagi pasien non-Covid-19.
“Kami berharap pemerintah bisa menjamin ketersediaan oksigen ini karena menyangkut nyawa,” kata Yogi saat konferensi pers secara daring, Senin (5/7).
Ia berharap kekurangan oksigen tidak terjadi lagi di kemudian hari. Ia minta berbagai pihak menyiapkan langkah antisipasi.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Kami harap ke depan tidak ada lagi kekurangan oksigen dan bisa diantisipasi segera oleh berbagai pihak,” kata dia.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, 90 persen produksi oksigen akan dikonversikan untuk keperluan medis. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan oksigen dan memenuhi kebutuhan rumah sakit akibat lonjakan kasus Covid-19.
Budi mengatakan, dengan konversi tersebut, setiap tahunnya akan ada 575 ribu ton produksi oksigen dalam negeri yang akan ditujukan untuk keperluan medis.
“Kita sudah koordinasi dengan Menteri Perindustrian agar konversi oksigen dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen jadi sekitar 575.000 ton per tahun produksi oksigen dalam negeri akan dialokasikan untuk medis,” kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7/2021).
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Budi menyebut, kapasistas produksi oksigen nasional berada di angka 866 ribu ton per tahun, tetapi saat ini tingkat utilitasnya hanya 75 persen sehingga jumlah yang diproduksi setiap tahunnya 640 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, kata menteri, hanya 25 persen produksi oksigen yang dialokasikan untuk keperluan medis, sisanya digunakan untuk keperluan industri. (R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung