Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Ingin Buddha dan Muslim Myanmar Satu Rumah Sakit

Rudi Hendrik - Senin, 15 Mei 2017 - 17:41 WIB

Senin, 15 Mei 2017 - 17:41 WIB

412 Views

Ketua Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib. (Foto: Rudi Hendrik/MINA)

Ketua Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib (tengah) bersama staf MER-C). (Foto: Rudi Hendrik/MINA)

Tangerang, 18 Sya’ban 1438/15 Mei 2017 (MINA) – Relawan lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Ichsan Thalib mengatakan, mereka ingin nantinya warga Buddha dan Muslim Myanmar dapat berkumpul di satu Rumah Sakit.

Harapan itu terkait dengan rencana MER-C dan Palang Merah Indonesia (PMI) membangun sebuah rumah sakit di desa Muaung Bwe, kota Mrauk.U, Rakhine State, Myanmar.

Rumah Sakit Indonesia akan dibangun di lingkungan tengah-tengah, antara warga Buddha dan Muslim.

“Diplomasi pendidikan sudah berjalan di sana, kita (Indonesia) sudah ada enam sekolah di sana. Dengan diplomasi kesehatan ini, mudah-mudahan bisa menyatukan mereka,” kata Ichsan kepada MINA di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten pada Senin (15/5)

Baca Juga: Prancis Larang Industri Israel Ikut Pameran Militer Euronaval

Berdasarkan pada kunjungannya ke Rakhine pada tahun lalu, kalangan Buddha mendapat satu sekolah dan Muslim satu sekolah.

“Dalam dunia kesehatan, mau tidak mau mereka berpadu di satu tempat. Jika pendidikan, merka masih sendiri-sendiri,” kata Ichsan sebelum terbang bersama tim pembangunan rumah sakit ke Myanmar.

Menurutnya, Myanmar adalah negeri yang perang sipilnya paling lama di dunia.

“(Dengan dibangunnya rumah sakit) mudah-mudahan bisa mencontoh Indonesia dan mereka banyak belajar dari kita,” katanya.

Baca Juga: KTT Media Global Soroti Transformasi Media untuk Kemajuan Manusia

Setahun lalu, katanya, respon dari warga di sekitar lahan untuk rumah sakit itu antusias tentang rencana ini.

“Kita sampaikan cita-cita kita dan mereka antusias. Tinggal ikhtiar pemerintah Myanmar membuktikan bahwa upaya penyatuan ini ada,” tambahnya.

Rumah sakit yang nantinya berkapasitas 20 tempat tidur dan tiga ruang ICU itu akan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi, tepat di pinggir sebuah sungai di Rakhine.

Pertengahan Maret lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  menunjuk Salman Al-Farisi, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Kelembagaan menjadi ketua penghubung seluruh lembaga kemanusiaan yang ingin membantu dalam pencapaian misi pembangunan ini.

Baca Juga: Aljazair, Prancis, Inggris Serukan Pertemuan Darurat PBB Bahas Gaza

Presidium MER-C mengatakan bahwa pembangunan RS Indonesia di Myanmar bertujuan untuk mempersatukan umat Buddha dan Islam yang rentan berkonflik di negeri itu. (L/RI-1/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pesawat Tempur Israel Lancarkan Tiga Serangan Udara di Beirut Selatan

Rekomendasi untuk Anda