Jakarta, MINA – Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee (MER-C) kembali mengirimkan tim kesehatan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Tim berangkat dari Kantor Pusat MER-C di Jakarta, Ahad (27/2) malam.
Ketua tim kesehatan MER-C, Muhammad Zuhdi mengatakan, tim yang terdiri 4 orang tersebut akan memberikan bantuan berupa perawatan medis bagi korban bencana. Selain itu, tim tersebut juga akan mencari lokasi-lokasi yang belum terjamah relawan lain.
“Kami akan memberikan bantuan kesehatan kepada para korban. Kami juga melakukan evaluasi dari tim-tim yang dikirimkan, apakah perlu bantuan lanjutan atau tidak,” kata Zuhdi kepada MINA menjelang keberangkatan ke Sumatera Barat.
“Tim yang berangkat kali ini terdiri atas 1 dokter, 2 perawat, dan 1 tenaga support. Kami akan melakukan penyisiran daerah-daerah yang mungkin belum dijelajahi para relawan, sehingga kami bisa memberikan pertolongan sesegera mungkin,” lanjutnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Zuhdi menegaskan, MER-C mengutamakan kesehatan. Untuk itu, kata dia, tim yang diberangkatkan lebih banyak membawa obat-obatan dan alat-alat bedah.
“Rencananya kami juga akan melakukan mobile clinic maupun mendirikan balai kesehatan di posko. Kami terus memantau dan melakukan koordinasi dengan para relawan yang telah berada di lokasi,” jelasnya.
Pada Jumat (25/2) kemarin, MER-C telah mengirimkan tim awal relawan medis untuk memberikan bantuan sehubungan dengan terjadinya bencana alam gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Menurut laporan BNPB pada Ahad (27/2) pukul 18.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi menjadi 11 orang.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Adapun rincian korban jiwa tersebut, sebanyak 5 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 6 di Kabupaten Pasaman. Di samping itu, data sementara yang berhasil dihimpun meliputi korban luka berat 42 orang, luka ringan 346, hilang 4 orang dan warga yang mengungsi kurang lebih mencapai 13 ribu jiwa. (L/R/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)