Karo, Sumatera Utara, MINA – Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue -Comitte (MER-C) Sumatera Utara mengirimkan tim medis guna melakukan assesment ke Kabupaten Karo guna membantu masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung, Selasa (20/02).
Tim yang terdiri dari dua dokter umum dan empat perawat terampil khususnya di bidang kegawat-daruratan tersebut tiba di BPBD Kabupaten Karo pukul 11.30 WIB.
Tim kemudian melanjutkan diskusi dengan KASI Kedaruratan BPBD Karo, Riwanda Ketaren.
Menurut keterangan Riwanda, daerah yang terdampak paling parah yakni Kecamatan Payung dan Kecamatan Tiganderket.
Baca Juga: Pemungutan Suara Ulang Pilkada Digelar 5 dan 9 April 2025
Berdasarkan pantauan Mer-C di Kecamatan Payung, saat ini belum ada masalah kesehatan yang serius.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Payung, dr. Fredy. Menurutnya belum ada masalah kesehatan yang terlihat.
“Saat ini memang belum ada masalah kesehatan tetapi kemungkinan 3-5 hari ke depan ada masalah gangguan kesehatan yakni ISPA”, ujarnya
Fredy sangat mengharapkan Mer-C dapat memberikan bantuan obat-obatan bagi masyarakat di sekitar Sinabung.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Sabtu Ini
“Dalam kondisi seperti ini obat batuk cair dan tetes mata serta masker juga sangat di butuhkan karena debu masih sangat tebal”, ujarnya.
Selasa kemarin tim MER-C juga telah menyerahkan masker ke Puskesmas untuk didistribusikan ke masyarakat.
Setelah assesment di Kecamatan Payung tim kemudian melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Tigandetket yang memiliki kondisi dan persoalan sama dengan kecamatan yang telah mereka kunjungi sebenarnya.
Di akhir perjalanan tim melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Karo untuk rencana tindak lanjut dari asessment .
Baca Juga: H+4 Lebaran, Pemudik Mulai Berdatangan di Terminal Pulo Gebang
Menurut MER-C, tim akan kembali kelapangan pada hari minggu tanggal 25 Februari 2018 guna melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan umum di jambur Kecamatan Payung. (L/B04/P3/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tanggapi Tarif Resiprokal AS 32 Persen Indonesia Siapkan Strategi Menghadapinya