Batam, MINA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia melakukan kunjungan ke rempang/">Pulau Rempang, Batam, pada 12–14 September 2025.
Berdasarkan hasil temuan dalam kunjungan ini, MER-C akan merumuskan program lanjutan terkait kebutuhan mendesak masyarakat setempat dan potensi pengembangan program kesehatan guna mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Demikian dilansir dari laman MER-C, Ahad (21/9).
Dr. Hadiki Habib, Ketua Presidium MER-C, mengatakan pendampingan masyarakat harus dilakukan secara partisipatif supaya berbagai kepentingan yang ada di masyarakat maupun pemerintah bisa sama-sama berjalan.
“MER-C akan terus mengedepankan pendekatan partisipatif kepada masyarakat di rempang/">Pulau Rempang, karena situasinya masih rentan terutama dalam aspek psikologis, dan kita tetap terus berkoordinasi dengan bidang-bidang kesehatan, khususnya puskesmas,” ujar dr. Hadiki.
Baca Juga: [POPULER MINA] Kontroversi Resolusi PBB Soal Gaza
Selain itu, ia menuturkan saat konflik terjadi pada 7 September 2023 masyarakat tidak hanya terdampak secara fisik, tetapi juga mengalami dampak psikologis. Untuk itu, MER-C turun guna melakukan pendampingan di bidang kesehatan masyarakat yang ada di rempang/">Pulau Rempang.
Saat konflik pecah akibat rencana pengembangan proyek Rempang Eco City, MER-C juga langsung mengirimkan tim medis untuk mendampingi pelayanan kesehatan warga yang terdampak.
Dalam kunjungan lanjutan ini, tim MER-C berinteraksi langsung dengan suku asli Rempang, melakukan wawancara dengan warga, berdialog dengan tokoh setempat, serta melakukan observasi lingkungan untuk memahami kondisi sosial dan kesehatan masyarakat pascakonflik.
Selain itu, tim juga mendokumentasikan potensi dukungan yang diperlukan serta menyalurkan bantuan sembako sebagai upaya jangka pendek. []
Baca Juga: Aksi Berkuda dan Memanah Meriahkan Apel 1000 Relawan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua BSP 2025: 1.000 Relawan Indonesia Siap Bangun Kembali Gaza
















Mina Indonesia
Mina Arabic