Jakarta, MINA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengutuk serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza, yang menyebabkan sedikitnya 10 warga sipil gugur sebagai syuhada, termasuk diantaranya anak berusia 5 tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun.
“Jika eskalasi meningkat dan jumlah korban terus bertambah, MER-C sebagai organisasi medis yang berpengalaman bekerja di Palestina akan mempertimbangkan pengiriman tim relawan medisnya ke Jalur Gaza,” kata Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, Sabtu (6/8).
Ia juga mengatakan, RS Indonesia yang dikelola MER-C sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian Utara telah bersiap memberikan pertolongan medis bagi warga yang menjadi korban.
MER-C juga meminta Dewan Keamanan PBB segera mengadakan sidang agar eskalasi tidak meluas.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Kepada Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan dunia Internasional kami harapkan dapat segera mengambil langkah-langkah untuk melakukan tekanan dan desakan kepada Israel untuk menghentikan serangan,” katanya.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, gugurnya 10 warga sipil, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, seorang wanita berusia 23 tahun, dan melukai 75 warga sipil lainnya, dalam aksi serangan pendudukan tersebut. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas