MER-C Nilai Kematian Ratusan Petugas KPPS Ganjil

MER-C mengeluarkan pernyataan sikap mengenai fenomena meninggalnya ratusan KPPS Pemilu 2019. (Foto: Rendy/MINA)

Jakarta, MINA – Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue – Committee () menilai kematian ratusan petugas di sejumlah wilayah saat akibat kelelahan sebagai fenomena ganjil.

Menurut MER-C, dalam medis, faktor kelelahan tidak dapat dijadikan sebab penyebab seorang mengalami kematian.

“Dalam dunia kedokteran, tidak ada kematian karena kelelahan, pasti ada faktor lain, seperti mungkin serangan jantung, gagal pernapasan, jadi bukan karena kelelahan,” kata Presidium MER-C dr. Yogi Prabowo, SpOT, dalam keterangannya di kantor MER-C, Jalan Kramat Lontar, Jakarta, Jumat (3/5).

Ia mengatakan, MER-C akan melakukan tindakan pencegahan dengan terjun langsung ke beberapa wilayah Indonesia yang mengalami dampak korban terbanyak.

“Pascapemilu korban hingga sekarang terus bertambah, data terakhir menyebut angka 400 jiwa lebih. Hingga 22 Mei mendatang potensi bertambah masih ada, maka kami akan bentuk tim mitigasi kesehatan karena kami anggap ini seperti bencana,” katanya.

Sementara itu, Tim Mitigasi Kesehatan Bencana MER-C Agus Sudarmadji mengatakan, banyaknya petugas KPPS yang meninggal merupakan fenomena yang luar biasa. Kejadian tersebut tidak boleh dilewatkan begitu saja.

Menurut Pakar Psikologi itu, mestinya masyarakat bertanya mengapa petugas KPPS banyak yang meninggal dunia bisa terjadi.

“Tugas kita adalah membuka mata masyarakat seluas-luasanya supaya bertanya mengembangkan daya kritis, apa yang terjadi, orang yang paling depan dalam proses demokrasi ini tiba-tiba meninggal,” ujarnya.

Menyikapi bencana kemanusiaan pascapemilu 2019, MER-C sebagai salah satu elemen bangsa dan sebagai lembaga sosial kebencanaan akan melakukan dua hal.

Pertama, MER-C akan membentuk Tim Mitigasi Kesehatan Bencana Pemilu 2019. Tim akan terdiri atas dokter-dokter dengan berbagai keahlian yaitu dokter spesialis penyakit dalam, kardiologi, rehabilitasi medik, kedokteran kerja, neurologi, forensik dan psikolog.

Kedua, membuka call center Tim Bantuan Penanganan Medis Petugas Pemilu 2019 untuk area Jabodetabek.

Update data hingga Kamis (2/5) pukul 20.00 WIB, petugas KPPS yang meninggal dunia sudah mencapai 412 orang, sakit 3.658 orang, sehingga total korban Pemilu 2019 sebanyak 4.070 orang yang tersebar di 30 provinsi seluruh Indonesia. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.