SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MER-C Rawat Warga Palestina di Indonesia Pasca Operasi

Hamidah Juariyah - Kamis, 11 Maret 2021 - 13:17 WIB

Kamis, 11 Maret 2021 - 13:17 WIB

0 Views ㅤ

Cileungsi, MINA – Relawan Lembaga Kemanusiaan Medis Kegawatdaruratan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Dr. Zecky Eko Triwahyudi mengatakan, MER-C merawat dr Fayez, salah seorang warga Palestina yang sedang mengungsi di Indonesia, tepatnya di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi setelah melakukan operasi tulang karena cidera di tangan.

“Jadi sistemnya rawat jalan, hari ini MER-C kontrol lukanya, ada jaitan diluar, posisi jaitan bagus sudah kering, cuma masih bengkak, kemudian kita latih untuk gerak di tangan, gerakan otot-ototnya supaya bengkaknya juga berkurang, kalau tidak digerakkan nanti jadi kaku,” Kata Dr. Zecky ketika diwawancarai MINA, Kamis (11/3).

“Jahitannya InsyaAllah pekan depan akan dilepas, ” lanjutnya.

Kedepannya, pemulihan untuk patah tulang butuh waktu sekitar 2 bulan untuk bisa menyambung kembali.

Baca Juga: MUI Serukan Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren dan Masyarakat

“Kalau kuatnya butuh waktu 4 sampai 6 bulan,  tergantung asupan gizinya dan aktivitas dr Fayez, dan beliau harus banyak digerakkan juga, karena yang terlibat patah itu disendi,  cuma harus hati-hati sementara ini, karena tulangnya baru nyambung jadi belum terlalu kuat untuk menahan beban, ” ujarnya.

Selain dr Fayez, warga Palestina, Walid yang terpapar Covid-19, MER-C juga ikut andil dalam penyembuhannya.

“Walid dirawat di RS pemerintah,di situ ada relawan MER-C yang terlibat banyak, ikut memantau dan mengarahkan, ” terang dr Zecky

“Doakan saja beliau, dan sudah ada perbaikan, semoga segera pulih dan bisa kembali kerumah, ” tambahnya.

Baca Juga: Dewan Masjid Al-Haqqul Mubbiin Khitan 400 Anak Dhuafa

Ia berharap, hal itu menjadi pelajaran buat kita untuk bersama-sama mencegah resiko tertular Covid-19, jika merasakan gejala, sebisa mungkin meminimalisir kontak dengan yang lain, dan meminimalisir kemungkinan dampaknya.

Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Ridhoka Salma, Bekasi, menggratiskan biaya operasi tulang dari dr Fayez, hal itu karena RS Ridhoka Salma sangat menjunjung tinggi rasa persaudaraan termasuk terhadap muslim Palestina.

Selama ini, MER-C dikenal sebagai organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi di dalam maupun di luar negeri.

MER-C bertujuan memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Pondok Tahfizh Al-Fatah Muaro Jambi Luluskan Angkatan Pertama

MER-C dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia yang berinisiatif melakukan tindakan medis untuk membantu korban konflik di Maluku, Indonesia Timur pada Agustus 1999. MER-C merupakan lembaga yang keanggotaannya disebut relawan (unpaid volunteers). (L/Hju/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Wilayah Jabodetabek-Banten Adakan Pelatihan Navigasi Darat

Rekomendasi untuk Anda